memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Selasa, 26 Maret 2019

Indahnya BersamaMu


Sungguh manis ENGKAU TUHAN 
Semakin nyata kebaikanMU atasku selalu
Setiap desah nafasku dan detak jantungku
Mendebarkan mewujudkan keindahanMU
Dalam sukacitaku atas segala karyaMU
Juga pertolonganMU tak pernah terlambat 
Terulur selalu tanganMU atasku
Alangkah bodohnya aku waktu itu
Tiada pernah menyadarinya 
Terlalu sibuk dengan diriku sendiri

Sampai kapanpun janjiMU takkan gagal
ENGKAU selalu memegang tanganku 
Walau terkadang kulepaskan hidupku dariMU
Kulepas tanganku dari genggamanMU
Ternyata tanganMU jauh lebih kuat 
Tuk selalu menopangku mempertahankanku

Setiap detik semakin kurasa sungguh
Betapa indahnya ENGKAU TUHAN
Betapa mengagumkan dan agungnya ENGKAU
Sungguh takkan sanggup aku
Melukiskannya dengan berlaksa kata
Bahkan seindahnya dunia ini pun sungguh
Takkan sanggup menandingi keindahanMU

Segala ketulusanMU telah terbukti padaku
Terimakasih yang tiada taranya padaMU
Tak tahu harus kubuat apa denganMU
Tuk nyatakan betapa bersyukurnya aku
Beroleh kemurahanMU berlimpah itu
Kesempatan untuk mengenalMU
Selalu bersamaMU dalam segala kondisi
Sejujurnya ENGKAU lah selalu setia
Tak pernah meninggalkanku sekejap pun tidak

Banyak hal bergantian kualami bersamaMU
Dalam segala perkaraku, ENGKAU selalu hadir
Di dalam bahagia dan tangisku pula ENGKAU ada
Kadang ketika kulihat dengan kacamata pribadiku
Semua jalan tertutup sudah seolah tanpa harapan
Ku berada di tengah sesak dikepung oleh pembenciku
Seakan sempit sudah ruang gerakku kini
Pikiranku mulai tertekan bak memikul beban terberat
Denyut nadiku seakan berhenti pula 
Tak lagi berfungsi jantung dan otakku

Di dalam titik terdalam dari segala kelemahanku
Dari situlah justru selalu mulai di hidupku
ENGKAU tunjukkan dan nyatakan betapa
KekuatanMU lah yang tersedia menolongku 
ENGKAU angkat aku dengan kasihMU 
Membebaskanku dari segala bencanaku
Meloloskanku dari kepungan derita itu
Membentengiku dari serangan bertubi-tubi
Memerdekakan aku dari usaha pembelengguku
Dan menghapus setiap tetes air mataku 
Menggantinya dengan sukacitaMU
Memberikan kedamaianMU yang menyejukkan kalbuku
Tak satupun kan sanggup mengambilnya daripadaku
Karna ENGKAUlah PEMBERInya

KuasaMU tiada tertandingi oleh apapun
KemuliaanMU nyatalah sudah terbukti
Terimalah hidupku sebagai persembahan
Yang selamanya adalah bagi kemuliaan namaMU
Karena segala keindahanMU yang teramat mulia

Juga satu tekadku padaMU adalah
Membagikan kisah ini pada semua orang 
Agar keindahanMU pun boleh menyatakan
KuasaMU, kasihMU, kemurahanMU
Juga kekuatan, keadilan, ketulusan, kemurnian
Yang semua adalah padaMU 
Sungguh aku mau bersaksi betapa
Indahnya hidupku karena bersamaMU TUHAN


Ari Budiyanti

Tuhan Engkau di mana

Gelap semua begitu pekat karena kengerian malam itu
Teramat dahsyat peristiwa hari itu begitu kejam
Tanyaku: “Bagaimana mungkin mereka sanggup?”

Memfitnah PRIBADI 
Yang seumur hidupNya memberikan Cinta
Menampar wajah PRIBADI 
Yang agung dalam setiap perkataanNya
Mencambuki punggung PRIBADI
Yang tersedia menyokong setiap jiwa
Meludahi muka PRIBADI 
Yang selalu lembut kasihNya
Menancapkan mahkota duri pada kepala PRIBADI
Yang selalu suci pikiranNya
Menelanjangi tubuh PRIBADI
Yang seumur hidupNya mengasihi

Bahkan mempertontonkan aniaya berat itu di muka umum
Kemudian memaksakan untuk memikul 
Palang salib yang keras, kasar dan juga berat
Juga mendaki Golgota dengan susah payah sampai roboh pula
Memakukan tanganNya 
Yang selalu terulur membawa kesembuhan
Juga memakukan sepasang kaki 
Yang kemanapun melangkah adalah mengabarkan damai 
Dan akhirnya menusuk lambungNya dengan tombak
Meski Dia telah mati sebelumnya
Terlebih lagi kubertanya:
“Tuhan Yesus mengapa Engkau mau?”
Lalu jawabNya padaku:
“Karena Aku teramat mengasihimu, anakKu”
Bukankah itu Kasih Sejati yang telah terbukti?
Tiada tahukah kau tentang itu semua?
Dan masih bertanya “Tuhan ... Engkau dimana?”
KebangkitanNya adalah kuasa Hidup Kekal
Jawabku padamu: “Tuhan ada di muka pintu hatimu, 
Apakah yang akan kau perbuat sekarang?”

Ari Budiyanti

Sabtu, 23 Maret 2019

Sempurna

Mekarmu yang penuh lagi semalam
Sungguh menggodaku untu menanti
Meski mata sangat ingin terpejam
Demi melihatmu sungguh ku tahan lagi

Semalam sungguh indah pada akhirnya
Saat merekah sempurna kau di pelupuk mata
Semerbakmu memenuhi indra penciumanku
Betapa terbalaskan segala yang kutahan

Lalu kututup lagi jendelaku
Mengakhiri sesi bersamamu
Meninggalkan sempurna mekarmu
Yang kini berteman kecil para semut

Terimakasih Wijaya Kusumaku
Yang hadir lagi mewarnai malamku
Memberi penghias setelah penat hariku
Mengantarku ke buaian mimpi tidurku

..

Good night
Happy Saturday night

Written by Ari
March 23
2019

Jumat, 22 Maret 2019

Di Setengah Mekarmu

Dalam kantuk yang mulai menyerangku
Malam ini terasa lebih berat buatku
Karena ingin melihat mekar sempurnamu
Sehingga kupaksa terjaga dalam menunggu

Kini sudah di setengah mekarmu
Namun tidak di mataku
Mengantukku sudah sepenuh
Kubiarkankah terlewatkan hadirmu

Ah Wijaya Kusumaku
Mengapa kau suka memilih malamku
Untuk menampakkan semarak sempurna indahmu
Saat berkumpul sudah peri-peri tidurku

Puaskah aku di setengah mekarmu saja
Membiarkan peri tidurku menari bahagia
Di antara mekarmu yang baru setengah
Menyisakan setengah bahagia terpaksa

Selamat malam Wijaya Kusumaku
Kurelakan hanya melihat setengah mekarmu

...

Written by Ari Budiyanti
22 Maret 2019

Kuncupmu Besar Kini

Lagi dan lagi aku mengamati
Tiap lekukan alur kelopakmu
Saat masih tertutup semua
Sehingga mahkotamu tersembunyi

Aman tentram di dalam naungan
Dekapan kelopak yang menjagai
Hingga waktunya tiba dan tepat
Menampakkan mahkota megahmu

Ku tunggu lagi dan lagi
Meski malam terus menyepi
Namun mata terus menjagai
Hingga mahkotamu tak lagi sembunyi

Lalu ku lihat putihmu mulai merekah
Berulir-ulir saling berkait
Dengan kelopakmu yang mengait
Menandakan tiba saatnya

Panggung malam ini hanya milikmu
Karena mataku hanya tertuju padamu
Menunggu perlahan mahkotamu mekar
Hingga tengah malam pun ku kan terjaga

Ya menunggumu lagi dan lagi
Kuncupmu sudah besar kini
Mencerahkan malam bersama dingin
Yang kini menceriakan hati

...
Written by Ari
22 Maret 2019

Kamis, 21 Maret 2019

Yang ternantikan lagi

Kupandang lagi pagi ini
Nampak indah menjalar kuncup itu
Bukan hanya satu atau empat
Namun kini ada tujuh

Teringat lagi masa itu
Lebih dari dua tahun lalu
Ketika pertama kali membawamu
Menemani hari-hariku yang kadang membiru

Kau cukup lama tak berkuncup
Kau cukup lama mengajariku kesabaran
Hingga masa dua tahun pun berlalu
Kau mulai memunculkan kuncup kecilmu

Menantimu kian membesar
Menantimu kian menjalar
Dari tiap tepian ujung daunmu
Kau menunjukkan indah kuncupmu

Mereka bilang aku berharap sesuatu
Saat kutunggu mekarmu di malam gelap
Temaram lampu kini mamu menemani
Membantuku melihat jelas keindahanmu

Memang itu yang kunantikan
Melihat kesempurnaan mekarmu
Yang hanya sejenak memberikan semerbakmu
Yang hanya sesaat menebarkan semarakmu

Indahmu sungguh layak
Untuk selalu kunantikan
Bagiku hadirmu sangat istimewa
Dalam mekar putihmu mempesona

Dan kini..
Kau pun ternantikan lagi mekarnya
Di malam nanti
Kan kuabadikan keanggunan mahkotamu lagi
Dalam gegap gempitanya malamku
Yang hampir tak pernah tersepikan
Hingga dini hari

...
Sedang menanti lagi mekarnya bunga Wijaya Kusumaku
..
Written by Ari Budiyanti
Maret 21
2019

Hari Puisi, Mari Berpuisi

Hari ini
Hari Puisi
Bagi kami
Yang berpuisi

Hari ini
Diperingati
Sebagai hari Puisi
Sedunia

Apakah kau suka
Apakah kau baca
Apakah kau rasa
Indahnya berpuisi

Bagiku iya
Bagiku selamanya
Rasa dan kata
Selalu bersama
Dalam untaian bait puisi

Hari ini
Hari Puisi
Saat Hati
Penuh emosi
Sehingga tercipta
Tiap larik jiwa
Dalam puisi

Saat ingin
Sungguh mendesak
Saat rasa
Sungguh terhimpit
Saat hujan pun menemani
Maka puisi terlarik kini

Saat suka
Saat duka
Saat segala
Tetap berpuisi
Karena puisi
Seperti jiwa
Bagiku

Terus berkarya
Mencipta larik
Mengerling bait
Menyapa sajak
Agar puisi
Terus ada
Dalam keabadian

...
Ditulis oleh Ari Budiyanti
Dalam rangka memperingati Hari Puisi Sedunia

Salam untuk semua pembaca terutama penggemar dan penulis Puisi
"Selamat Hari Puisi Seduni"