memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Selasa, 21 April 2020

Mendamba Ketiadaan

Saat aku dengar tentang kecemasan merajalela
Aku sungguh mendamba ketiadaan cemas
Saat aku dengar berita ketakutan yang mencekam
Aku pun mendamba ketiadaan takut

Saat ku baca kisah-kisah menyedihkan di tengah pandemi ini
Aku sungguh kembali mendamba ketiadaan sedih
Saat aku menatap masa depan kehidupan yang berbayang keraguan
Kembali aku mendamba ketiadaan ragu

Mendamba ketiadaan
Ketiadaan rasa cemas
Ketiadaan rasa takut
Ketiadaan kesedihan
Ketiaadan keraguan

Memupuk segala energi positif dalam jiwa
Semangat sehat
Semangat berkarya
Semangat penuh cinta
Semangat menyambut kehidupan di hadapan

Di tengah pandemi Covid-19
Mari kita bahu membahu 
Membangun kerjasama positif 
Meski dari jauh tanpa pertemuan
Kita tetap dalam persatuan
Menjaga setiap kesehatan
Mencegah penyebaran lanjutan
Bersama kita bisa
...


Written by Ari Budiyanti
22 April 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Senin, 20 April 2020

Hilang

Dalam derap nada yang melintasi waktu
Saat segala inspirasi menghampiri dan tertuangkan
Menjadi segala rangkaian karya penuh manfaat
Namun tetiba bencana itu datang 

Semua yang tertulis hilang
Semua kata yang tersusun musnah
Tiada satu tersisa dalam sebuah rasa 
Bagi seorang penulis inilah petaka

Kemudian hilang harapankah harus terpilih
Oleh menyesaknya batin karena ketiadaan
Menulis ulang pasti bisa
Namun tak akan pernah sama

Sebuah karya itu dalam untaian yang pertama
Mengalir dari sukma lahirnya aksara
Namun yang terjadi bukan untuk tersesali
Semua yang terjadi terkadang tak bisa dipungkiri

Bahwa nyatanya kegagalan memang kadang ada
Ketiadasengajaan terhapusnya semua larik kata
Hanya memberi satu pelajaran berharga
Berjaga-jagalah sebelum yang birik menimpamu

...

Written by Ari Budiyanti
20 April 2020

Renung hari ini ketika artikel sebelumnya terhapus tanpa sengaja

Rabu, 15 April 2020

Senandung Riang Burung Kecil

(Burung di halaman depan rumah. Photo by Ari)

Senandung lirih nan riang selalu menemani
Kedua gendang telingaku menangkap cericit cerianya
Dan lagi saat kepak sayapnya yang kecil itu
Tiada lelah membawanya terbang kesana kemari

Dalam meriahnya kisah kehidupan di alam semesta
Hatiku semakin bersyukur atas yang ada padaku
Tak perlu terus menerus menerawang dalam kecemasan
Tak lagi melangkah dengan kekawatiran

Alam semesta ini ada Penopang Setia
Tak pernah dibiarkan terus dalam keremangan 
Pada saatnya nanti pasti akan ada kebahagian
Saat bencana wabah ini pun akan berlalu

Jika burung-buring kecil itu masih berkejaran ceria
Pertanda semesta masih ada harapan
Hal kecil ini membuatku merenung
Dalam kicauan suara kecil mereka itu
Memberi kedamaian atas sebuah keyakinan
Bahwa tuhanku selalu memelihara dan menopang alam semesta
Pun juga diriku

..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

16 April 2020

Senin, 13 April 2020

Aku Akan Terus Menulis Hingga Ajal Menjemput

(dokumen pribadi)

Ada yang mencintai dentingan lagu yang mengalun lewat iringan alat musik
Mungkin itu gitar, biola, piano, seruling atau bahkan drum

Ada pula yang mencinta lukisan sehingga mengejarnya untuk sebuah koleksi 
Menikmatinya dalam sepi bersama rindu 
Bahlan rela melepas uang yang tidak sedikit demi mendapatkan lukisan idaman

Juga mereka yang begitu suka memainkan jemari di dapur rumah 
Olahan makanan beraneka ragam tercipta
Demi orang-orang yang dicintainya

Atau apa lagi yang menjadi kesukaan insan
Membuat mereka rela berkorban demi melakukan dan memenuhi
Apa yang menjadi kegemaran dalam kehidupan

Lalu bagaimana denganku
Seolah pena-pena itu ingin terus menarikan ratapan
Terkadang pula nyanyian sukacita
Yang tersusun rapi dalam untaian bait-bait aksara

Ingin aku hanya menuliskan saja selurih rasa dalam jiwa
Tentang semua yamg mengisi kepala dalam sadar
Terkadang keindahan untuk dirasa bersama
Terkadang pahitnya kenyataan dalam perjalanan

Apapaun itu mampu kurangkai dalam sbuah karya tulisan
Aku tak pernah terbebani dengan rasa suka ini
Mungkin inginku hanya terus menulis hingga ajal nanti menjemput

Bagaimana denganmu? 

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

13 April 2020

Sabtu, 11 April 2020

Aku dan Dia di Pelampung Rindu

Rasa sepertinya ingin menenggelamkan aku dan dia 
Dalam gejolak prahara kehidupan yang memaksa pisah 
Jarak yang terbentang tak teratasi waktu
Karena semua batasan yang diberikan antara aku dan dia

Lalu gemurih emosi yang menghias rasa makin menggelora
Bagai lebih dari deburan keras ombak lautan
Yang tertimpa serunya desakan gelombang kuat asmara
Namun tetap tak bisa bersama

Seolah kapal yang tanpa sauh
Melaju tanpa arah dalam dekapan kencang angin yang menuai badai
Lalu mengombang ambingkan seisi kapal berpenghuni penuh
Iya semua hasrat mencintai ada di sana
Semua asa tentang kehidpan berdua pun bersama selamanya
Ternyata hampir ditenggelamkan goncangan prahara jiwa

Kini dua hati itu yang miliknya aku dan dia
Hanya bisa mengadandalkan pada pelampung rindu
Berharap rindu yang sama dan kuat itu akan menjadi sauh pada akhirnya
Menuju masa depan bersama yang didamba
Dalam satu yanv tak terpisahkan lagi oleh pembatasan yang berlaku

Aku dan dia kini hanya berpelampung rindu

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
12 April 2020

Jumat, 03 April 2020

Ketika Semua Dipaksa Menahan Rindu

(Rumah yang kurindukan. Photo by Ari)

Di sana dan di sini tersiar kabar
Tidak boleh lagi pulang kampung mengunjungi sanak saudara
Memang ku harap hanya semantara
Hingga badai ini berlalu

Mengapa semua harus terpaksa menahan rindu
Pada semua yang tercinta nan jauh di kampung halaman
Katanya demi kebaikan bersama
Hingga badai ini berakhir dari hadapan

Ingin bersua ayah
Ingin bertemu ibu
Ingin berkumpul bersama kakak adik
Ingin bersama anak-anak

Semua rasa itu ditahan sementara
Semu rindu itu terpaksa ditahan sepenuh jiwa
Demi kesehatan semua
Demi keamanan bersama

Ternyata ada bencana penyakit yang menakutkan
Mencemaskan segala kalangan
Tak memilih strata masyarakat yang dibuat
Menyamakan kondisi siapa saja bisa terjangkit
Bahwa manusia tetap masih saja rapuh
Dan bisa menjadi sakit

Harus melawan dengan semangat
Harus menjaga kesehatan dan kebersihan
Harus menjaga jarak semenetara dengan sesama
Demi keamanan tercipta memupuk harapan

Agar bencana segera berlalu
Dari bumi tercinta
Agar yang terjangkit segera sembuh
Dari sakit yang memberi cemas
Agar semua warga sehat kembali
Dan kembali berkativitas normal seperti biasa

Aku ingin badai segera berlalu
Agar tak lagi ku menahan rindu
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti

4 April 2020

Kamis, 02 April 2020

Merona Bunga Pemberi Ceria Jiwa

(Anggrek Dendrobium di depan rumah. Photo by Ari)

Senja telah datang dalam pesonanya
Sisa mentari menyinari rimbun dedaunan
Memunculkan cerianya serumpun dendrobium ungu
Memberi indah semerbaknya mewarnai bahagianya hati

Lalu kumbang datang menghampiri menuju pusat bunganya
Mencari sisi manis madu sari bunga
Tak peduli dengan anggukkan mahkota ungu karena kunjungannya
Terus fokus dalam kesibukannya mendapatkan kebutuhannya

Senja terus menuju remang petang
Menyapa malam kupu-kupu juga datang
Menuju anggrek yang sama telah terhampiri kumbang
Tak bisa menolak kehadiran serangga lainnya
Tetap mengembang dalam remang petang ataupun siang

Begitulah alam saling memberi dan mendampimgi
Bunga mendapatkan bantuan penyerbukan
Dengan kehadiran kumbang dan kupu-kupu
Bunga diuntungkan pun kedua serangha kecil itu

Jika kita mau peka dalam mengamati alam
Banyak teladan nyata saling memberi yang sejati
Karena memang demikian seharusnya kehidupan berjalan
Bukan sekedar mengejar keuntungan diri semata
Mari menjadi penyebar kebaikan pada sekeliling kita
Penyemai kesejukan rasa dalam damai nurani

Jangan berhenti berbuat baik

...
Written by Ari Budiyanti
2 April 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti