memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Selasa, 30 April 2019

Tanpa Suara

Seperti denyut nadi tak tertangkap radar telinga
Pun terkadang desau lembut semilir angin tanpa jejak
Atau sepinya kepakan burung kecil di angkasa
Terkadang dalam nada alaminya tak terkuak

Sama seperti hadirmu yang tanpa suara
Tetina menyusup dalam alunan lembut jiwa
Menjadi seolah dua berpadanan
Di dalam ruang asa  bergemerlapan

Pun ketika perih menyayat hati saat pergimu
Melangkah menjauh tanpa ijinku
Sesaat menengadah ke ruang mimpi
Menemukan kekosongan ruang hati tak bertepi

Saat kau datang dan pergi tanpa suara 
Dan tak kuasa aku menahanmu tinggal
Kembali berteman secercah harapan
Akan kembalimu meski tanpa suara

...
Written by Ari Budiyanti
30 April 2019

Menyepi Sendiri

Kadang..
Jarak memberi ruang pada rindu
Memberi makna pada mendamba
Membawa riuh pada sendunya kalbu

Kadang
Diam membuat renung diri terselami
Menyelidik sampai ke nurani
Menjumpai arti kedalaman pribadi

Kadang
Tawa membawa bahagia sementara
Dari riuhnya dunia penuh problema
Dari penatnya jiwa yang merana

Kadang
Senyum memberi sedikit harapan
Mengalirkan pesona kesejukan
Dan suatu pencapaian kenyamanan

Kadang
Semua itu menyatu dalam bayangan
Akan suatu indah kebersamaan
Yang  ingin terasai dalam kehidupan

Dalam sebuah malam penuh lamunan
...

Written by Ari Budiyanti
30 April 2019
Saat harus melepas kepergian April dan menyambut kehadiran Mei

Senin, 29 April 2019

Tertebak Aku (Olehmu)

Lagi dapat kau baca tulisanku
Yang terangkai dalam untaian sendu
Terkadang ceria menyeruak kalbu
Pun nada-nada riang menghias ruang

Lalu kau datang berkunjung
Untuk membaca dan menyanjung
Tanpa ada diskusi di ujung
Namun tertebak aku hingga terhuyung

Heranku padamu bisa mengerti
Setidaknya memberi puisiku arti
Meski tiada bicara saat ku untai
Namun semua sungguh kau pahami

Kini
Tertebak lagi aku olehmu

...
Spesial to mbak Dewi yang hampir selalu berhasil memaknai puisiku sesuai mauku
..
Salam hangat selalu

Written by Ari Budiyanti

Penjual Bunga

Berhayal...seandainya saya penjual bunga..atau petani bunga .. di masa masa ini

Merenung dalam sepi.. mengapa tiada kunjung datang pembeli..
Ah bukannya sepi itu biasa dalam bisnis.. namun jika begini terus .. hati pun menjadi gundah. .
Bukankah kebutuhanku banyak.. namun tiada jua pemesan bunga..
Aku termenung menatap bunga -bungaku yang berjajar manis di tokoku..

Tetiba terdengar suara teleponku berbunyi.. juga handphone berdering..
Bukan hanya nada panggilan.. namun juga ada nada pesan masuk.. pesan pesan singkat
Terperanjat aku dari lamunanku..
Kuangkat telepon lebih dulu yang berdering di awal..
Dan ternyata pemesanan bunga.. khusus untuk seorang yang dikagumi..
Baiklah.. kutulis pesannya..juga kupilihkan jenis rangkaiannya..
Lalu kututp teleponnya.. kuangkat handphoneku.. panggilan masuk lainnya. .
Apakah sedang aku bermimpi..
Kumendapatkan lagi pesanan bunga.. untuk orang yang sama.. seorang yang begitu dikagumi..
Demikianlah hari itu.. telepon tokoku.. dan handphoneku.. terus berdering bergantian..
Dan semuanya pesanan bunga dengan berbagai variasi dan pesan singkat..
Dan semuanya dari orang-orang yang berbeda..

Aku terkejut..begitu jga semua rekan yang bekerjasama denganku.. kami mendadak begitu sibuk.. menyiapkan semua pesanan..
Apakah aku menduga sebelumnya..?
Oh tidak.. ini seperti mimpi.. semua begitu mendadak..semua mengejutkan termenungku yang dalam sepi tadi..

Syukur ku naikkan pada Pemberi berkat sejati.. yah.. bisa melalui cara-cara tak terduga..
Bisa tiba-tiba..
Dan itulah berkat dari Yang Kuasa..

(Mencoba sedikit membayangkan jadi penjual bunga yang sepi order mendadak rame pesanan bunga.. bahagianya kayak apa ya.. ? Masih belum bisa sepenuhnya memahami karrna belum pernah jualan bunga aslinya saya.. hehe)

Written by Ari Budiyanti
28 April 2017
Terinsiprasi bunga-bunga di balaikota

Seketika Lupa

Pilu
Itu kata yang tepat untukmu
Setelah semua bukti terbaikmu
Kau berikan setulus hati bukti pengabdianmu

Malu
Seketika perbuatanmu yang satu itu
Membuat orang seketika melupa padamu

Cela
Kini makian bertemu menghina
Teruntukmu karena satu lakumu berbeda

Benci
Entah darimana rasa itu seketika hadir
Kepadamu yang pernah sepenuh jiwa berbakti

Diam
Melihat seolah terangmu padam
Menelisik ke relung jiwamu terdalam

Lalu
Pergi tanpa kau hiraukan hujatan pilu
Yang terus mendera namamu berlalu

Simpatiku pun mungkin tak cukup lagi
Empatikupun mungkin tak kau perlu
Karena hidupmu terus melaju
Dalam nilai-nilai yang tersembunyi
Sebuah rahasia tak terselami

..
Hanya doa kupanjatkan selalu untukmu
Agar kau tahu dalam kesadaranmu
Semua perbuatan nyatamu
Yang nantinya kau kan tuai di ujung perjalananmu
...

Written by Ari Budiyanti

Minggu, 28 April 2019

Lupa Luka Tak Bisa

Hati siapa tak pernah luka
Pasti tiada di dunia
Karena manusia sudah semua berdosa
Pasti pernah meninggalkan luka

Batin siapa bebas dari luka
Nurani siapa tak kenal derita
Jika ada, beritakanlah pada mereka
Bahwa merekalah yang berbahagia

Bila luka itu ingin bersama
Jadi penghias dalam rasa
Tidaklah pantas berlama-lama
Berikan tempat di sementara

Mungkin bukan asal bicara
Bahwa itu sungguh tak ada
Mana bisa mengusir luka
Apalagi yang bercampur derita

Tak mudah melupa luka 
Tak bisa melupa derita
Yang terbaik bisa dicoba
Berhentilah mengingat-ingatnya

...

Berpuisi terinsipirasi puisi karya pemuisi

...

Written by Ari Budiyanti

Puisiku Untukmu

Hari ini
Menikmatinya dengan keceriaan hati
Terlupa sejenak belum berpuisi

Hari ini
Sebuah pesan mengingatkanku lagi
Ayolah segera berpuisi

Hari ini
Aku mencari rasa apa ingin kutulis
Dalam larik untaian puisi

Hari ini
Pun aku tersentak mengetahui
28 April sedang bersama diperingati

Hari ini
Adalah hari Puisi Nasional di negri
Yang kusebut bumi pertiwi

Hari ini
Kurangkaikan lagi satu puisi
Khusus untukmu para penyair nurani

Hari ini
Tulus kuucapkan pada semua pemuisi
Selamat hari Puisi

Hari ini
Marilah saling memberi semangat diri
Untuk selalu giat berpuisi setiap hari
..

Written by Ari Budiyanti