Minggu, 09 Juli 2017

Saat ku meredup

Aku meredup semalam..
Seperti senja terpisah karena tenggelamnya sang surya
Seperti malam beradu dengan kegelapannya
Seperti pagi menari dengan dinginnya
Demikianlah hatiku meredup dari harapnya

Seolah hati ini melepuh karena luka
Tak tertangguhkan perihnya
Ingin segera menyelesaikan pertandingan
Serasa sangat berat sisi yang ini
Ingin lebih cepat berlalu dan terlampaui
Namun tak selalu berjalan sesuai mauku

Ah .. harapanku...asaku
Janganlah berlalu dari jiwaku
Janganlah melalui batinku
Tinggalah meski sesaat di hatiku..
Janganlah sesaat tapi menetap

Aku lelah dengan berat ini..
Aku ingin senang menanggungnya.
Namun terkadang beratnya meredupkanku
Kadang aku begitu lemah dan rapuh
Keberadaanmu di hatiku
Sungguh akan menguatkanku

Namun..
Terkadang kepergianmu pun tanpa kuasa ku tahan
Karena kau tak mau berada dalam jiwa yang lara..
Yah.. biarlah kutanggung sendiri dukaku..
Karena ku tahu ku tak sendiri sejatinya..

Meski seringkali batinku meredup
Namun kasih yang tersembunyi di atas sana
Melingkupiku menjaga cahayaku
Sehingga ku sanggup..
Bertahan dalam keredupanku ..
Seperti kupu-kupu yang tetap terbang dengan sayap yang terluka..
Itulah perjalananku kini

.....
July 2017
Ari Budiyanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar