Sabtu, 07 Maret 2020

Remang Gelap Ini Milik Si Ratu Malam

Malam telah tiba dalam kerlipan bintang di angkasa
Pun rembulan yang mengintip di balik awan menggelap
Mendung itu meniadakan kerlipan bintang dalam sesaat 
Mengaburkan keceriaan saat tarian kunang-kunang berpadu 

Lalu kualihkan pandangan menujumu
Yang tiasa peduli keberadaan malam gelap dingin yang terselimuti kelabu awan
Hadirmu tetap sama dan tepat waktu
Saat semua mata sudah terpejam
Saat semua lelah insan sudah menyadu dalam istirahat raga
Saat itulah hadir sempurnamu

Kau tidak peduli bila tiada yang menatap indahmu
Kau akan tetap menampilkan terbaikmu
Bahkan bila serangga malam pun enggan berkunjung karena rintik.hujan
Kau memilih tetap hadir dalam sempurna mekarmu

Putih pesonamu menebar harum semerbak 
Bahkan ketika kupu-kupu lupa keberadaanmu
Atau lebah telah berada di peraduan bermadunya
Kau tetap hadir dalam kelengkapan hiasan mahkotamu

Kaulah di ratu malam selamanya
Kaulah bunga Wijaya Kusuma
Hadirmu tak tergantung cuaca malam
Mekarmu tak tergantung kecerahan malam
Semerbakmu tak terikat keberadaan ciptaan lainnya

Aku selalu rela berteman sepi 
Demi melihat hadirmu dalam sempurna mekarmu
Bahkan ketika hanya berteman hening di tengah taman 
Aku setia menantimu hai ratu malam

...
Written by Ari Budiyanti
9.42 pm
7 Maret 2020

#PuisiHatiAriBudiyanti

Dalan penantian mekar bunga Wijaya Kusuma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar