Minggu, 11 Juni 2023

Tak Mau Terlupakan


Hati yang seperti tercabik-cabik rasa, kala semua pergi melambaikan tangan padahal jiwa pemiliknya sedang luka

Lalui setiap pesona yang melintas di memori dalam sedu sedan asmara 

Dalam tanya yang bertubi-tubi apakah masih saja ada kenangan sejumput rasa

Bahwa perjalanan masih panjang di hadapan mengapa juga masih saja ada ragu yang menghalang?

Bukankah tak perlu mengulurkan tangan tanda persahabatan jika akhirnya pergi tanpa pesan

Kau tahu? Aku ini adalah seorang yang tak pernah mau terlupakan, hanya jika terpaksa maka langkahku mengikutimu dengan arah yang berlawanan

Dan kita semakin menjauh karena langkah yang tak pernah sama arah

Pada akhirnya mungkin kita akan saling melupakan dalam rajutan memori lama yang tak pernah membentuk lukisan

Namun sesungguhnya aku tak permah mau terlupakan, apakah kau mengerti ini?

....

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

5-2.575


Note: foto ilustrasi dokpri saat berada di UPH Karawaci.

2 komentar:

  1. Hm .... "Semakin menjauh karena langkah yang tak pernah sama arah." ahay ....

    Maaf, ananda Ari. Komenmu tidak masuk ke pantun bunda. Mungkin ada sesuatu tidak beres. Akhir2 ini sering begitu. Barangkali tamplatenya yang eror.

    BalasHapus
  2. Selamat malam Bunda.oh nanti saya berkunjung lagi ya

    Salam hangat

    BalasHapus