memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Jumat, 09 Oktober 2020

Sajak Cinta untuk Mama di Hari Bahagia


Hari ini hari bahagia
Mama tercinta bersama keluarga
Dalam kebersamaan indah tak terkira
Kebahagiaan melimpah penuh suka

Sepuluh Oktober tahun ini
Menikmati bahagia bersama yang menyayangi
Selalu sehat dan panjang umur
Doaku setulus hati di hari ulang tahun penuh syukur

Semoga mama semakin menikmati
Berkat-berkat Tuhan yang dilimpahkan
Dalam rasa sukacita sepenuh hati
Bersama anak cucu yang disayangi dalam ketulusan

Selamat ulang tahun mamaku tercinta
Kupersembahkan sajak untuk mama

....
10 Oktober 2020
Written by Ari Budiyanti
Ditulis untuk mama dengan penuh cinta
Terimakasih mama yang selalu menyayangiku

Salam peluk hangat rindu
I love you mama

Rabu, 30 September 2020

Let's Read with Miss Ari. Sebuah Kisah Perjalanan Membaca hingga Menulis Seorang Guru SD

 (Dokumen Pribadi Ari Budiyanti)

Ini adalah sebuah kisah perjalanan membaca dari seorang guru bernama Ari Budiyanti. Mari disimak bersama dan semoga menginspirasi.

Sejak kecil kegemaran saya (Ari Budiyanti) adalah membaca buku. Sahabat-sahabat dekat saya pun para pembaca buku yang baik. Kisah saya sederhana saja. Membaca buku cerita seperti Lima Sekawan dan Trio Detektif membuat saya bertualang bersama tokoh-tokoh di dalam cerita.

Kisah lainnya ketika membaca buku-buku klasik anak seperti Secret Garden, Heidy, Little Princess, Totto Chan dan aneka kisah lainnya membuat saya seolah menjadi bagian dari anak-anak dalam buku cerita tersebut. Seru sekali menurut saya pribadi.

Lalu, kebiasaan membaca buku ini semakin hari semakin berkembang. Sebagai seorang guru anak, buku-buku cerita yang pernah saya baca menjadi referensi bacaan bagi siswa. Bahkan saya sering membawa koleksi buku saya ke sekolah untuk dibaca murid-murid di kelas saya.

Saya juga suka memberi hadiah berupa buku cerita anak bagi siswa yang berulang tahun. Bukan hanya itu, saya di rumah pun menjadi guru bagi keponakan-keponakan saya. Saya mengajak mereka membaca dengan membelikan mereka koleksi buku.

Anda bisa menyimak video di bawah ini, saat keponakan saya Naira membaca buku cerita yang saya belikan. Apakah Anda juga suka memvideokan anak-anak saat mereka membaca?

Naira Membaca Buku Anak


Kegemaran saya membaca ternyata telah saya tularkan pada banyak orang di sekitar saya. Pada waktu pandemi belum datang ke Indonesia, anak-anak masih leluasa pergi ke sekolah. Saya sering mengajak mereka ke perpustakaan. Lalu saya mengenalkan aneka buku di perpustakaan. 

(Dokumen Ari Budiyanti: Saya di perpustakaan sekolah)

Ini adalah hal yang sangat asyik, seru dan menarik. Anak-anak menjadi terbiasa dengan buku bacaan dan mulai meminjam buku perpustakaan. Saya hanya melakukannya dengan senang. Saya tidak pernah memaksa anak-anak untuk membaca. 

Saya menumbuhkan minat baca pada anak-anak dengan memberikan teladan langsung. Saya menunjukkan pada mereka betapa membaca itu sangat asyik dan bermanfaat. Ilmu kita bisa bertambah dan kosakata kita juga berkembang. 

Masalah terjadi ketika pandemi. Anak-anak menjadi sangat sedih. Mereka tak bisa lagi ke sekolah. Lalu, perpustakaan menjadi sepi, kosong dan hanya ada buku-buku saja. Perpustakaan tanpa pembaca menjadi kurang maksimal fungsinya. 

Syukur kepada Tuhan, adanya aplikasi Let's Read yang bisa dengan mudah diinstal pada telepon seluler. Anak-anak tak perlu lagi merasa kesulitan dengan adanya variasi buku bacaan di rumah. 

Anda bisa membaca artikel saya sebelumnya dalam blog competion Let's Read yang pertama. Ada di link berikut ini.


Bukan hanya itu, kegemaran saya membaca juga berlanjut dengan kegemaran menulis. Saya suka sekali menulis berbagai jenis tulisan. Ada yang berupa karya sastra, kisah traveling, kisah seputar pendidikan dan juga hobi berkebun. 

Ada tiga buku baru yang sudah terbit dan di dalamnya ada tulisan saya. 

1. Untaian Kata Sang Penyair, merupakan buku karya sastra puisi yang saya tulis bersama rekan-rekan di Komunitas Sajak Indonesia.

2. Menulis, Yuk, adalah judul buku yang berisi kumpulan artikel tips menulis.

3. My Golden Gift, adalah buku kumpulan kisah inspiratif yang dikemas dalam aneka bentuk tulisan. Buku ini saya tulis bersama teman-teman di Komunitas Penulis Berbalas di Kompasiana bernama KPB atau Kompasianer Penulis Berbalas

Ketiga buku di atas adalah sumbangsih saya dan rekan-rekan penulis lainnya dalam dunia literasi. Semua ini bisa terwujud diawali dengan kegemaran membaca.

Bukan hanya itu, ternyata tulisan-tulisan saya yang ikut dibukukan dalam karya bersama di atas sudah menolong anak teman saya untuk makin giat membaca. 

Alangkah senangnya hati saya, kegemaran membaca saya bisa memotivasi orang lain, terutama anak-anak untuk membaca. Saya memberikan referensi koleksi bacaan dari aplikasi Let's Read juga kepada anak-anak. 

Salah satu cerita kesukaan saya dalam koleksi Let's Read ada pada gambar di bawah ini. 
(Dokumen pribadi hasil tangkapan layar salah satu buku koleksi Let's Read)

Nah, seru kan kalau membaca menggunakan aplikasi Let's Read : let's read

Ini caranya mengunduh aplikasi tersebut di telepon seluler Anda, para pembaca yang budiman. Anda bisa langsung mendownload aplikasi let's read di alamat link berikut: https://bit.ly/downloadLR2.

Saya sudah menikmati sendiri manfaat menggunakan koleksi buku Let's Read bersama murid-murid saya. So, Let's Read with Miss Ari Budiyanti. Salam literasi untuk semuanya. Mari budayakan membaca di sekitar kita. Budaya membaca harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Mulailah dari diri Anda sendiri. 

...

Written by Ari Budiyanti
30 September 2020

#letsread
#bloggerperempuan
#budayamembaca
#LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan





Kamis, 20 Agustus 2020

Candi sebuah Lambang Kemegahan Budaya


Dokpri Borobudur

Aku ingat saat menatapnya di kejauhan
Nampak begitu megah dan indah
Pada masa itu kala pandemi tak ada
Saat masih bebas berkelana

Aku dan keluargaku bersama menuju ke sana
Bertemu dengan berbagai ragam pengunjung
Mulai para wisatawan domestik
Hingga para wisatawan mancanegara

Mereka semua begitu takjub
Dan berusaha menuju puncak candi
Meski panas mentari menyengat 
Namun tak sedikitpun mengurai semangat

Aku ingat saat meraba relief di permukaan dinding candi
Sebuah lambang karya seni tak ternilai
Melihat ada rangkaian cerita 
Tentang sebuah sejarah bangsa

Candi Borobudur begitu besar
Sangat menakjubkan dan mengundang kekaguman
Tak pernah menyesal pernah tiba di sana
Menikmati wisata bersejarah karya bangsa

Aku rindu bisa menilik kembali
Berwisata kembali ke candi nan megah
Meski nantinya akan sangta terasa berbeda
Karena pandemi masih ada di bumi tercinta

Aku sungguh rindu
Berpetuang kembali menjelajah wisata 
Tanpa ada rasa cemas karena pandemi
Menikmati kembali keindahan
Wisata candi nan megah dan bersejarah

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Agustus 2020

Sebuah rindu menuju candi

Senin, 13 Juli 2020

Menuai Rindu yang Sama, Apakah Bisa?




Angin yang bertiup menghantar ombak di tengah lautan sampai ke tepian pantai
Kicau burung nan riang kala pagi menyambut mentari bersahutan
Pun gemerisik dedaunan dengan tiang menari di pepohonan

Begitulah sepertinya lukisan alam yang kulihat dan kuartikan
Saat rindu akhirnya bertemu yang terindukan
Rasa bahagia yang indah memberi hati dalam keberadaan rasa nyaman

Atau kala induk burung pulang membawa makanan bagi penghuni sarang
Burung-burung kecil berceriapan menyambut senang 

Begitulah mungkin ketika perjumpaan membawa kebahagiaan 
Pada dua insan yang lama saling merindukan

Namun semua nyatanya keindahan itu bagai sebuah lukisan saja bagiku
Dalam segala bentangan kebersamaan dalam harap semu
Yang tiada pernah jua dalam temu nan syahdu

Mungkin memang harus demikianlah adanya rinduku
Menuai rindu yang sama, apakah bisa?

 ..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Juni 2020

Dokpri. Pangandaran beach

Kepada Lautan Ingin Kularungkan Lukaku




Memar di hati kian memarah
Bagai sebuah lubang bekas terpanah
Terkoyak oleh suramnya amarah
Yang terpendam lama hingga berdarah

Sekejam apa nyata adanya rasa
Yang terus menukik ke kedalaman luka
Nampak hanya seperti buih-buih saja
Dari permukaan penglihatan mata

Arus derasnya di pusat sana 
Semakin kencang bersama tiupan angin
Seperti itulah umpama keberadaan cinta
Yang telah lama menorehkan duka

Ingin sebenarnya jika kubisa
Melarungkan saja semua pesona
Yang sudah terlanjur tercipta
Oleh hadirmu di riuhnya gejolak asmara

Seandainya mampu ingin kuhanyutkan segala
Yang pernah dan masih merajai jiwa
Memberi luka yang semakin menganga
Memedihkan batin yang terus merana

Mungkin ini bukan sejatinya cinta
Jika hadirnya hanya menyiksa saja 
Bukankah orang kata cinta memberi asa
Pada hati yang luka menjadi ceria 

Ataukah beda tentang cinta yang kutahu
Yang selamanya hanya memendam rindu
Tanpa ada berani menyatakan padamu
Semua hanya memberi perasaan sendu

Ah seandainya ada kuasa 
Ingin kularungkan rasa pada lautan 

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Juni 2020

Ilustrasi dokpri

Membukukan Kisah Cinta


Pada lembar-lembar kertas putih itu
Ingin kugoreskan tinta tanpa warna
Merangkai semua kata tentang cinta
Karena harapan berpadunya rasa

Namun hamparan jarak yang membentang
Bagai sebuah dalamnya jurang
Menjadi satu lompatan penghalang
Membuat rasa batin seolah malang

Hanya bisa menuai rindu yang tak berbekas
Pun semua sua yang tak pernah menjadi nyata
Semua pilu ingin ku lampiaskan pada kanvas
Menjadi lukisan lainnya tanpa bahasa

Lembar-lembar kertas putih dan kanvas itu
Tak bisa lagi menjadi bukti menumpuknya gejolak yang meragu
Akan kebersamaan yamg selamanya tak tentu
Menorehkan saja banyak luka pada batin yang menunggu

Kau di sana apakah merasakan itu?

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Juni 2020

Ilustrasi dokpri


Kamis, 09 Juli 2020

Keriuhan di Balik Jendela


Malam telah menggulirkan kisahnya sendiri
Dalam remang senja yang telah berganti
Pekatnya memang membuyarkan pandangan
Namun keriuhan di balik jendela membangunkanku dari lamunan

Apakah sekiranya terjadi di luar sana dalam bayang
Gemerisik seolah saling beradu kencang 
Siapakah pelaku terselubung keriuhan petang
Yang membuat rasa nyaman itu terguncang

Ada gentar karena getir tersendiri di sini
Namun beranikan hati mengungkap alasan penyebab yang terjadi
Kubuka sedikit tirai jendela di depanku ini 
Rasa ingin tahu sungguh membuatku penuh berani

Ternyata nampak jelas di hadapan
Pepohonan menari dalam liukan nan tajam
Pun dedaunan saling beradu menyerukan pertentangan 
Keriuhan di balik jendela itu ternyata hanya suara alam

Tercekat aku oleh prasangka
Akan kehadiran sebuah dilema
Yang ternyata sebenarnya tiada
Hanya sebuah praduga semata

Kini ku mampu lagi dalam tenang diri
Meski keriuhan masih terjadi di balik jendela
Percaya pada waktu hadirnya mentari
Yang mungkin akan menghentikan segala keriuhan semalam di balik jendela
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Juni 2020

Ilustrasi puisi dokpri