memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.
Tampilkan postingan dengan label 11TahunKompasiana. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 11TahunKompasiana. Tampilkan semua postingan

Kamis, 14 November 2019

Kembangkan Literasi Anak Bangsa, Mari Mulai Dari Kita


Saya sampai hari ini masih menjadi guru saat tulisan ini saya buat. Sekolah tempat saya mengajar sangat memperhatikan literasi siswa. Adanya ruang perpustakaan, papan mading sekolah, fasilitas rak buku di setiap kelas, mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 6 SD. 

Dalam tulisan saya sebelumnya, di hari Pahlawan, 10 November 2019 lalu, saya sempat singgung sedikit mengenai hal tersebut. Boleh Anda simak di link berikut ya: hari-pahlawan-10-november-2019-apa-karyaku-bagi-bangsa?


Artikel di atas sungguh diluar perkiraan saya, dalam waktu 5 hari sudah menunjukkan lebih dari 1.000 views. Secara tulisan saya terbiasa dapat views berkisar 50 an sampai 100 an saja. Dapat views 200-500 cukup jarang. Tapi yang ini sampai 1.000, itu wow buat saya. Ingat ya, saya tidak membandingkan tulisan saya dengan kompasianer lain, tapi saya bandingkan dengan karya saya sendiri yang lainnya.

Dalam berbagai kesempatan saya mengajar, khususnya Tematik muatan Bahasa Indonesia, pasti akan saya ceritakan aneka kisah pengalaman saya berkaitan dengan tulis menulis. Kegemaran saya menulis. Bahkan kebiasaan saya menulis di Kompasiana ini pun saya ceritakan. Waktu saya bilang jumlah karya yang sudah saya buat, mereka akan merespon terkagum-kagum. Saya jadi kadang merasa terhibur dengan apresiasi dari para siswa kecil saya ini. 

"Wow, Ms Ari hebat." Kata mereka. Saya berterimakasih pada mereka yang secara tidak langsung juga memberi semangat dengan respon mereka. Secara anak-anak ini merasa kesulitan kalau diminta membuat karangan berupa laporan sederhana. Padahal saya hanya meminta mereka menulis 5 kalkmat saja. Tapi saya perhatikan dengan perkembangan waktu, mereka mulai bisa merangkai sendiri kalimat-kalimat tersebut menjadi cerita. Bahkan bisa lebih dari 5 kalimat, tanpa bantuan saya. 

Ini kisah mereka sebagai respon terhadap cerita tentang kegemqran menulis saya. Ada dua siswa perempuan di kelas saya yang sangat antusias dan ingin mencoba menulis cerita bebas, karya mereka. Jadi bukan tugas sekolah di pelajaran dengan muatan Bahasa Indonesia. Mereka berjanji pada saya akan membawakan karya mereka. Memang sih tidak langsung serta merta mereka berikan pada saya pada hari berikutnya. Saya masih menunggu dan saya tidak memaksa mereka untuk cepat-cepat berikan ke saya. Saya mau mereka melakukannya karena kesadaran mereka sendiri, kecintaan mereka sendiri pada dunia literasi menulis cerita.

Sampai suatu pagi,
"Ms, aku bawa tulisanku"

Seorang murid menyapa saya dengan semangat, apa yang dia janjikan untuk dibawa, akhirnya dia ingat. 


Entah berapa kali, di sela-sela waktu mengajar, saya selalu sematkan aneka cerita tentang kegemaran saya menulis yang bisa terinspirasi berbagi peristiwa. Bahkan pemberian berupa kartu dari anak-anak sebagai bukti sayang pun bisa jadi tulisan oleh saya. Anda bisa baca di link berikut:  Pemberian dari hati itu sangat berarti.

Saya mensyukuri hal ini sebagai berkat saya dari Tuhan. Sebuah talenta dalam menulis. Dan pagi itu, saya membaca kisah sederhana yang dibuat murid saya. Tentu saja dengan apresiasi dari saya atas karya perdananya.

Hari berikutnya yaitu hari ini, pagi tadi, saya dapat kejutan lagi.

"Ms, hari ini aku bawa satu tulisanku, cerita yang aku buat"


Kata seorang murid, ia menghampiriku dan memberikan padaku selembar kertas berisi karyanya. Saya jujur, terkejut dan tentu saja sangat bahagia. Tak seberapa lama kemudian saat murid yang lain datang, dia berkata juga pada saya, setelah memberi salam sebelumnya. Dia murid yang sama yang kemaren sudah membawa karya perdananya

"Ms, aku bawa lagi tulisanku, sekarang jadi 3 halaman"


Wow kata saya dalam hati, tiga halaman, banyak juga ya. Waktu dia tunjukan pada saya, ternyata dua lembar kertas ukuran buku tulis kecil yang dilipat dua, lalu dia tulis di setiap lipatan kertas sebanyak 3 lembar. Geli juga saya, bayangan saya 3 lembar kertas. Tapi tidak apa, ini karyanya. Yang ke dua. Saya pun menghargainya.

Setelah saya baca, saya bilang ke mereka,
"Ms simpan dulu ya,  nanti Ms perbaiki penggunaan tanda baca dan huruf kapital. Lalu kalian tulis ulang yang rapi. Setelah itu, Ms akan coba kirim karya kalian berdua ke majalah anak. Coba tolong ambil satu majalah anak di rak buku. Kita baca bagaimana caranya mengirimkan tulisan kalian ke sana"

Langsung mereka berdua menuju rak buku dekat pintu dan mengambil satu buku, dibawa berdua. Satu anak pegang sisi atas buku, satunya pegang sisi bawah buku. Jujur saya geli melihatnya. Sebegitu semangatnya mereka. Lalu kami cari di majalah anak, cara mengirimkan karya mereka.

Pada jam pelajaran berikutnya, saya mengajar dan anak-anak menyelesaikan beberapa tugas dari buku. Beberapa anak memang mengerjakan lebih cepat dari teman lainnya. Lalu saya ijinkan mereka membaca buku sambil saya mengajari anak-anak yang belum selesai mengerjakan tugas. Salah satu murid bilang ke saya. Ini murid yang sudah memberikan dua karyanya pada saya.

"Ms, aku ingin menulis cerita lagi." Sambil tersenyum manis penuh semangat.


"Oh tentu saja boleh, tulis saja di buku catatanmu ya." Jawab saya melihat dia sangat antusias menulis cerita.

Senang, tentunya, itu yang saya rasakan di hati. Melihat murid-murid saya antusias dalam mencoba membuat karya tulisan pendek. Doakan ya teman-temanku, agar semua proses penyuntingan karya mereka sampai pengiriman ke majalah anak bisa berjalan lancar,  dan semoga dianggap layak muat juga ya.

Satu lagi, salah satu murid saya bilang ke saya, murid yang lainnya, 

"Ms. Kata mamaku, Ms Ari itu penulis."

Saya cukup terkejut lagi mendengar penuturan salah satu murid di kelas saya, sampai orang tuanya tahu juga.

Oya, dari mana mama kamu tahu bahwa Ms itu penulis?" Tanya saya penasaran

Dia menjawab saya begini:

"Mama sering baca tulisannnya Ms. Lihat di status WA nya Miss."

Jadi, karya-karya di Kompasiana juga dibaca-baca. Semoga dengan ini saya bisa makin semangat menulis.

Saya tidak pernah sebelumnya berpikir, bahwa menulis di Kompasiana bisa menjadikan inspirasi bagi murid-murid saya. Di tahun ke 11, Kompasiana telah menolong saya semakin banyak berkarya di dunia literasi. Aneka karya bisa saya buat di sini dan saya merasa karya dihargai oleh pembaca. #11TahunKompasiana semakin berjaya dan #BeyondBlogging ini makin berkembang ya. 

Demikian kisah saya hari ini untuk Anda. Semoga menginspirasi.


Salam Literasi
Mari kita kembangkan literasi anak bangsa Indonesia.

....


Written by Ari Budiyanti

14 November 2019

....

#11TahunKompasiana

#BeyondBlogging

#Literasi

#IndonesiaMaju

#KembangkanLiterasiAnakBangsa


Note: Ms = Miss = panggilan untuk Ibu Guru di sekolah tempat saya mengajar.

Senin, 04 November 2019

Ungkapan Hatiku di 11 Tahun Kompasiana

Dalam bentangan waktu
Aku telah bertemu
Dengan suatu rasa menggebu

Bukan pada siapa menjelma semua asa
Namun pada apa yang mereka kira
Bahwa itu yang paling ku suka

Di sini aku mendapat ruang jiwa
Menorehkan semua guratan aksara
Dalam megahnya rangkaian nada

Ada bencana melanda hati
Yang semakin merana di kala sepi
Terusir oleh gemericik angin sunyi

Namun tempat ini menghibur lara batin
Sehingga semua duka terselimuti
Menghadirkan pesona semua emosi

Saat inspirasi datang menghampiri
Mendesak nurani merangkai puisi
Yang terkadang menjadi cerita mini

Semua rasa tertumpah lepas
Tanpa ikatan yang merampas
Segala gejolak menulis bebas

Kompasiana yang kumaksudkan
Dalam bingkai hati tersalurkan
Merangkai untaian kata dalam kerinduan

Kompasianer menjadi rekan setia
Dalam saling berbagi kisah beraneka
Juga mengapresiasi dalam berkarya

Terimakasih Kompasiana
Di usia 11 tahunmu telah nyata
Kau berguna bagi banyak pembaca

Setidaknya juga bagiku
Yang merindu menulis selalu
Sehingga tak tersembunyi lagi karyaku

...
Selamat Ulang Tahun Kompasiana yang ke 11 di bulan Oktober lalu
. .

Written by Ari Budiyanti
4 November 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti
#11tahunkompasiana
#Beyondblogging

Sabtu, 26 Oktober 2019

11 Tahun Kompasiana dan 11 Bulan Usiaku Sebagai Kompasianer



Kompasiana sudah berusia 11 tahun pada bulan Oktober 2019. Saya ucapkan Selamat Ulang Tahun yang ke 11 untuk Kompasiana. Saya senang sekali bisa ikut merayakan moment indah di Kompasiana ini melalui tisan saya. Ini dia kisahku bersama Kompasiana tentang hal-hal "Yang Bikin Aku Makin Sayang sama Kompasiana".


Pertama kali join Kompasiana di 1 Desember 2018, saya hanya berani mempostingkan koleksi puisi saja di Kompasiana. Selama 1 bulan itu telah tersimpan 100 puisi pertama saya di Kompasiana. Dengan menayangkan puisi di Kompasiana, saya mendapati bahwa koleksi puisi saya tidak lagi hanya dibaca pribadi dan beberapa orang teman di media sosial. Namun puisi-puisi saya ini jadi dibaca oleh siapapun yang membaca Kompasiana. Bukan hanya itu, adanya komentar baik dan vote dari teman-teman Kompasianer ternyata mendorong semangat saya untuk lanjut menulis. 


Pada awal tahun 2019, saya mulai mencoba menayangkan 10 tulisan narasi sederhana dengan berbagai kategori, mulai edukasi, hobi, lingkungan dan lain-lain. Namun ada yang menciutkan hati saya. Ketika tak satupun tulisan narasi saya (yang bukan puisi) terpilih jadi pilihan editor. Bahkan sempat berpikir hanya akan berpuisi saja di Kompasiana. Teman-teman dekat sqya memotivasi saya. Coba aja nulis terus. Nanti pada saatnya akan jadi pilihan editor juga. Akhirnya saya pun terus mencoba menulis narasi, bukan puisi. Tapi Puisi juga saya tetap tulis. Ternyata benar, akhirnya mulai dipilih sama editor jadi pilihan. Bahkan ada beberapa yang jadi artikel utama. Tidak banyak sih. Tapi saya sudah senang. Tahu tidak Kompasiana? Hal ini yang buat saya juga makin senang menulis di Kompasiana.


Saya mengamati diri saya sendiri, setelah saya bergabung menjadi Kompasianer, saya semakin giat menulis dengan berbagai kategori tulisan. Bahkan cerpen pun saya tulis. Bulan ini saja, Oktober 2019 mungkin ada sekitar 10 cerpen yang saya tuliskan. Saya senang ketika bisa menuangkan imajinasi saya dalam benntuk cerita pendek yang ternyata cukup disukai pembaca. Bagaimana saya tahu? Karena beberapa komentar positif rekan kompasianer, maupun rekan di media sosial yang bukan Kompasianer. Bagaimana saya tidak tambah sayang sama Kompasiana.


Berikutnya adalah adanya blog competition di Kompasiana. Saya pernah berulang kali mencoba ikut berpartisipasi dalam blog competition. Di sini saya menulis tidak boleh mengikuti sepenuhnya kemauan saya sendiri. Ada tema yang ditentukan dan aturannya dalam perlombaan menulis. Semua itu harus saya taati. Terbukti saya  bisa melakukannya. Meskipun, belum pernah satupun blog competition yang saya menangkan. Setidaknya saya "menang" pada diri sendiri  karena bisa menjadi peserta yang menulis menurut tema yang ditentukan. Puncaknya adalah saat mengikuti blog competition #SamberThr. Ini menjadi saat pertama saya bisa menulis 33 artikel setiap hari nonstop dengan tema yang ditentukan Kompasiana. Ini sudah jadi kebanggaan saya tersendiri. Terimakasih Kompasiana, sudah membuat saya ingin terus menulis.


Topik pilihan yang diberikan secara berkala di Kompasiana juga menjadi salah satu motivasi saya mencoba menulis dengan tema sesuai topik. Memang saya hanya pilih topik yang sesuai bidang minat saya. Misalnya tentang lingkungan, edukasi maupun budaya. Tapi apaun itu, Kompasiana membuat saya menemukan kemampuan saya menulis dengan berbagai gaya tulisan. Sebagian besar tulisan saya berbentuk narasi memang lebih banyak bergaya bercerita atau semacam story teller saja. Tapi tidak apa, saya menikmatinya. 
Jumlah pembaca dalam beberapa tulisan saya ada yang mencapai di atas 1000 untuk 1 artikel. Bagi beberapa kompasianer mungkin ini biasa saja, tapi tidak bagi saya. Ini hal yang luar biasa. Artinya buah karya saya ini ternyata sudah menjadi konsumsi khalayak yang jumlahnya banyak. Senang sekali hati saya. Dan saya sengaja menuliskan artikel ini pada saat saya naik tingkat di Kompasiana. Poin saya sudah di atas 10.000 sehingga masuk sebagai Kompasianer Penjelajah hanya dalam waktu usia 11 bulan saya join di Kompasiana. Ini prestasi tersendiri buat saya. Bukti lain bahwa menulis di Kompasiana sungguh menggiatkan semangat saya di bidang literasi.

 
Adanya K-Rewards di Kompasiana terladang juga membuat saya ingin mencoba meraihnya. Misalnya dengan menambah tulisan saya di topik pilihan. Menambah banyak karya saya di Kompasiana. Meski demikian setidaknya dalam 11 bulan bergabung, ada  1 kali saya mendapat K-Rewards. Senang juga mendapat pengalaman itu.


Jadi, terimakasih Kompasiana. Di usiamu yang ke 11 tahun ini, dan di usiaku yang ke 11 bulan sebagai Kompasianer, total semua artikelku termasuk yang ini jadi ada 528 artikel. Memang sih paling banyak puisi dan cerpen. Saya jadi tahu, bidang minat saya terbaik adalah dalam menulis puisi dan cerpen. 
Kisah jalan-jalan saya dan foto-foto menarik sepanjang wisata saya pun akhirnya bisa menjadi artikel. Pekerjaan saya sebagai guru pun bisa membuat saya bersumbangsih dalam beberapa artikel edukasi. Kecintaan saya pada budaya Indonesia bisa pula tertuang dalam tulisan. Hobi saya membaca dan berkebun juga membuat saya rajin menuangkan kisah saya dalam bentuk tulisan di Kompasiana. Anda pasti pernah kan baca kisah-kisah berkebun saya dan beberapa kisah saya bersama buku-buku saya. 


Dari semua total tulisan saya, sampai tulisan ini dibuat, sudah ada 5 tulisan saya yang menjadi headline atau artikel utama, dan ada 245 karya saya menjadi highlight atau pilihan editor. Bahkan keterbacaan semua artikel saya sudah mencapai 65.450 kali. Wow. Ini sebuah prestasi tersendiri buat saya. Apapun komentar negatif orang yang pernah saya dengar berkaitan tulisan-tulisan saya di Kompasiana, tetap saya akan melihat nilai positif yang ternyata sangat banyak saya dapatkan dengan menulis di Kompasiana.


Dirgahayu yang ke 11 untuk Kompasiana. Aku makin sayang kompasiana. Semoga selalu sukses dan memberi banyak manfaat bagi para penulis Indonesia. Salam Literasi. Salam Kompasiana
....
#BeyondBlogging
#11TahunKompasiana
.....
Written by Ari Budiyanti
27 Oktober 2019

Foto penulis artikel mengenakan salah satu baju tradisional Indonesia. Dokumen Pribadi


Kompasiana.com