memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Kamis, 30 April 2020

Noktah-Noktah Hitam di Angkasa Kelabu




Saat kutengadah ke angkasa
Nampak tiada cerahnya biru
Pun cerianya langit tiada nampak 
Aku kira itu sendu

Menggayut kelabunya mendung
Menyelimuti angkasa menggumpal awan
Begitu kelabu seolah penuh bayang-bayang kesedihan 

Lalu ada begitu banyak noktah-noktah hitam berkejaran 
Nampak kecil-kecil beterbangan penuh keriangan 
Bahwa kelabunya angkasa itu sebagai latar perjalanan
Noktah-noktah hitam itu ternyata burung-burung kecil nan ceria berkejaran

Sekarang aku tahu sebuah rahasia
Bahwa kelabunya perjalanan itu terkadang hanya sebuah kesementaraan
Tak perlulah keresahan berlarut-larut dibiarkan menyala
Yakinlah dan melangkah pasti seperti noktah-noktah hitam beterbangan 
Yang penuh keceriaan mencintai kehidupan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
27 April 2020

Ilustrasi dokpri

Biarkan Aku Berpuisi Lagi Hari Ini

(photo rembulan by Ari)

Semua sedang mengisi hari dengan puisi
Kala para perangkai kata-kata indah menyuarakan rasa
Penyair terbangun dari impian rindu dan mengurai bait aksara
Lalu para pujangga menyusun huruf-huruf penuh cinta dalam larik-lariknya

Mengapa semua berpuisi hari ini
Apakah karena mereka merindu
Ataukah karena mencintai
Adakah sebuah kalut pun kecewa 
Mungkinkah karena kecemasan merajalela
Apapun itu tetap menjadi nada puisi 

Setiap hari aku menuangkan imajinasiku 
Dalam rangkaian kata yang terkadang tidak dipandang
Namun aku terus saja berpuisi
Tak hanya hari ini saja
Namun di setiap hariku bersama inspirasi

Jika mereka menulis hari ini bersama
Tentunya untuk sebuah peringatan Hari Puisi Nasional
Namun bila aku berpuisi di setiap harinya
Itu adalah sebuah ungkapan rahasia
Yang kini tak lagi tersimpan dan tersembunyi

Bahwa berpuisi adalah jiwaku
Mengalir di aliran darahku
Berdetak bersama degub nadiku
Terhirup bersama desah nafasku

Jadi biarkan aku berpuisi lagi hari ini
Terlebih karena semua pun berpuisi
Memperingati bersama sebuah hari
Yang menjadi berarti bagi para sastrawan di bumi pertiwi

Dan untukmu para pencinta puisi
Biarkan kulantunkan nada kataku kini
Selamat Hari Puisi Nasional 2020
....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
28 April 2020


Terkadang Aku Hanya Ingin Membenci Cinta



Semalam aku bermimpi lagi tentang kemuraman
Seolah cemas itu mencengkeram

Lalu hadir pula dalam bayang siang
Meski telah terang masih nampak remang

Batin seolah ingin menampik duka
Namun prahara melanda memberi lara

Hanya ada gelapnya mimpi
Yang menyatu dengan benci 
Bahkan terselimuti iri
Kemanakah cinta pergi

Di saat begini, 
Terkadang aku hanya ingin membenci cinta 

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
29 April 2020

Ilustrasi puisi dokpri


Rindu yang Tertahan Corona



Terbiasa riuh rendah ceria dan canda tawa
Hingga tangisan air mata pun sekedar debat kata
Terkadang ada saling mendorong kasar tanpa sengaja 
Tertimpa sakit hati sejenak lalu sekejap lupa pula 

Semua terbingkai indah kini dalam memori
Yang sekerjap bermunculan saling berlari
Memberi senyuman manis di sudut pipi
Bahwa kini menyenandungkan lembutnya rindu hati

Sedikit terobati saat bicara 
Pun bersua muka bersama
Meski ada batas karena tekhnologi
Rindu itu sedikit terobati

Memang semua sekarang terpaksa 
Menahan rindu bertemu sahabat tercinta
Ya, pun aku dan kau punya rasa 
 Rindu yang tertahan corona

Written by Ari Budiyanti
30 April 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Foto dokpri

Untukmu Sahabat Tetaplah Sehat







(photo by Ari)
Di garda depan engkau berjalan
Berteman peluh pun resah rasa
Namun perkuangan harus dilanjutkan
Meski kau beresiko tertular pertama 

Aku tahu sahabat hatimu yang tulus
Menolong mereka yang sunggih membutuhkanmu
Profesimu kau jalani sepenuh kalbu
Bahkan ketika terpaksa menahan rindu

Wabah ini bahkan memisahkanmu
Terkadang dari mereka yang kau cinta
Orang-orang terdekat di hatimu
Demi kesehatan mereka yang terutama

Ada perih mungkin kau rasa
Namun semua kau jalani dalam cinta
Bahwa menolong sesama itu pilihanmu
Yang akan kau penuhi sepanjang hidupmu

Sahabat-sahabatku di garda terdepan
Doa terbaikku untuk perjuangan keras yang kau cipta
Semoga Tuhan selalu melindungimu
Bersama seluruh keluarga yang kau cinta

  ..

Wtitten by Ari Budiyanti
1 Mei 2020

Doa untuk para tim medis
#PuisiHatiAriBudiyanti

Jumat, 24 April 2020

Persembunyian Sementara





Di jingganya langit senja ingin kusembunyikan
Sebuah serpihan rasa yang tertinggal
Agar malam akhirnya menelan dalam gelapnya
Sehingga rahasia itu selamanya terbenam

Namun kemudian fajar menyingsing menyibakkan gelap 
Memberi secercah terang mentari pagi 
Rahasia itupun mulai nampak di permukaan angkasa

Segera meraihnya untuk mencari tempat persembunyian baru
Kulempar sedalam-dalamnya kepundan gunung merapi
Tak ada yang berani mendekati 
Dan kukira selamanya terjaga rapi di sana

Namun saat luapan lahar dingin dan lahar aktif
Meluap semua seolah tumpah segala isi perut bumi
Rahasia itupun terlempar tinggi dari kepundan gunung
Maka tak lagi itu tersembunyi 

Mengapa tak jua kutemui persembunyian tetap sebuah rahasia
Hanya ada persembunyian sementara 
Yang pada saatnya terkuak semua
Kenyataan yang tak tersembunyikan

  ...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 April 2020

Foto dokpri

Kamis, 23 April 2020

keluh kesah yang tak perlu

Percuma juga aku membahasnya denganmu
Atau memperbincangkan dengan bahasa sehalus apapun
Saat rasa tak sulamu telah membara memenuhi dada
Lalu menjadi cabikan-cabikan kepahitan 

Itulah nyatanya bahwa apapun kataku takkan kau terima dengan sebenar-benarnya
Karena pikirmu terlanjur terselubungi kebencian
Aku kini memilih diam dalam untaian doa tak terkatakan

Karena bila perkataanku tak lagi mempan
Merubah hati yang keras membatu
Mungkin doa-doaku didengarkan Sang Maha Kuasa
Yang mampu mengubahkan hati 
Namun itupun jika dipandang baik oleh Sang Penopang semesta

Aku tahu bagiku kini
Berkeluh kesah sungguh tak perlu
Mengumbar kesal padamu pun sia-sia
Hanya akan merenggangkan jarak di antara kita
Aku tak ingin merusak yang sudah terjalin
Aku tak mau menghancurkannya

Meski mungkin engkau ingin dan mengarah ke sana
Namun tidak padaku
Jika itu bergantung padaku
Aku hanya ingin jalan pendamaian

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
23 April 2020