Senin, 29 April 2019

Penjual Bunga

Berhayal...seandainya saya penjual bunga..atau petani bunga .. di masa masa ini

Merenung dalam sepi.. mengapa tiada kunjung datang pembeli..
Ah bukannya sepi itu biasa dalam bisnis.. namun jika begini terus .. hati pun menjadi gundah. .
Bukankah kebutuhanku banyak.. namun tiada jua pemesan bunga..
Aku termenung menatap bunga -bungaku yang berjajar manis di tokoku..

Tetiba terdengar suara teleponku berbunyi.. juga handphone berdering..
Bukan hanya nada panggilan.. namun juga ada nada pesan masuk.. pesan pesan singkat
Terperanjat aku dari lamunanku..
Kuangkat telepon lebih dulu yang berdering di awal..
Dan ternyata pemesanan bunga.. khusus untuk seorang yang dikagumi..
Baiklah.. kutulis pesannya..juga kupilihkan jenis rangkaiannya..
Lalu kututp teleponnya.. kuangkat handphoneku.. panggilan masuk lainnya. .
Apakah sedang aku bermimpi..
Kumendapatkan lagi pesanan bunga.. untuk orang yang sama.. seorang yang begitu dikagumi..
Demikianlah hari itu.. telepon tokoku.. dan handphoneku.. terus berdering bergantian..
Dan semuanya pesanan bunga dengan berbagai variasi dan pesan singkat..
Dan semuanya dari orang-orang yang berbeda..

Aku terkejut..begitu jga semua rekan yang bekerjasama denganku.. kami mendadak begitu sibuk.. menyiapkan semua pesanan..
Apakah aku menduga sebelumnya..?
Oh tidak.. ini seperti mimpi.. semua begitu mendadak..semua mengejutkan termenungku yang dalam sepi tadi..

Syukur ku naikkan pada Pemberi berkat sejati.. yah.. bisa melalui cara-cara tak terduga..
Bisa tiba-tiba..
Dan itulah berkat dari Yang Kuasa..

(Mencoba sedikit membayangkan jadi penjual bunga yang sepi order mendadak rame pesanan bunga.. bahagianya kayak apa ya.. ? Masih belum bisa sepenuhnya memahami karrna belum pernah jualan bunga aslinya saya.. hehe)

Written by Ari Budiyanti
28 April 2017
Terinsiprasi bunga-bunga di balaikota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar