Selasa, 24 Maret 2020

Tumpukan Takut Mengemas Cemas

(Bunga Wijaya Kusuma, photo by Ari)

Dia mengetuk setiap pintu kala malam
Mencari tahu apakah ada yang terjaga
Namun semua terlelap tenang dalam buaian mimpi

Dalam damai yang dikira kekal mereka telah mengunci diri
Dalam ketenangan yang dikira selamanya mereka mengisolasi nurani 

Atas dia.yang ingin bertandang dalam pertemanan
Ditolak dalam kuncian kuat pemilik tiap pintu 

Hingga tiba saatnya akan terbuka 
Semua cemas yang menumpuk di pelupuk tatapan mata yang mulai melapuk
Semua cemas yang dikemas rapi dalam peti emas

Semua merasa lebih baik berdiam dalam kesunyian
Menarik diri daei segala peradaban
Demi sebuah rasa yang diyakini sebagai keselamatan 

Maka bersiaplah saat waktunya tiba
Ketika rasa itu melepuh dalam rindu akan kebersamaan insan
Ketika ruang tak lagi dibatasi ketakutan
Dan lecemasan tak lagi merajai nurani

Biarlah ketalutan dan kecemasan itu segera berlalu
Dan setiap insan kembali membuka pintu persahabatan

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Maret 2020




Tidak ada komentar:

Posting Komentar