Pun rembulan yang mengintip di balik awan menggelap
Mendung itu meniadakan kerlipan bintang dalam sesaat
Mengaburkan keceriaan saat tarian kunang-kunang berpadu
Lalu kualihkan pandangan menujumu
Yang tiasa peduli keberadaan malam gelap dingin yang terselimuti kelabu awan
Hadirmu tetap sama dan tepat waktu
Saat semua mata sudah terpejam
Saat semua lelah insan sudah menyadu dalam istirahat raga
Saat itulah hadir sempurnamu
Kau tidak peduli bila tiada yang menatap indahmu
Kau akan tetap menampilkan terbaikmu
Bahkan bila serangga malam pun enggan berkunjung karena rintik.hujan
Kau memilih tetap hadir dalam sempurna mekarmu
Putih pesonamu menebar harum semerbak
Bahkan ketika kupu-kupu lupa keberadaanmu
Atau lebah telah berada di peraduan bermadunya
Kau tetap hadir dalam kelengkapan hiasan mahkotamu
Kaulah di ratu malam selamanya
Kaulah bunga Wijaya Kusuma
Hadirmu tak tergantung cuaca malam
Mekarmu tak tergantung kecerahan malam
Semerbakmu tak terikat keberadaan ciptaan lainnya
Aku selalu rela berteman sepi
Demi melihat hadirmu dalam sempurna mekarmu
Bahkan ketika hanya berteman hening di tengah taman
Aku setia menantimu hai ratu malam
...
Written by Ari Budiyanti
9.42 pm
7 Maret 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti
Dalan penantian mekar bunga Wijaya Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar