Dia mengetuk setiap pintu kala malam
Mencari tahu apakah ada yang terjaga
Namun semua terlelap tenang dalam buaian mimpi
Dalam damai yang dikira kekal mereka telah mengunci diri
Dalam ketenangan yang dikira selamanya mereka mengisolasi nurani
Atas dia.yang ingin bertandang dalam pertemanan
Ditolak dalam kuncian kuat pemilik tiap pintu
Hingga tiba saatnya akan terbuka
Semua cemas yang menumpuk di pelupuk tatapan mata yang mulai melapuk
Semua cemas yang dikemas rapi dalam peti emas
Semua merasa lebih baik berdiam dalam kesunyian
Menarik diri daei segala peradaban
Demi sebuah rasa yang diyakini sebagai keselamatan
Maka bersiaplah saat waktunya tiba
Ketika rasa itu melepuh dalam rindu akan kebersamaan insan
Ketika ruang tak lagi dibatasi ketakutan
Dan lecemasan tak lagi merajai nurani
Biarlah ketalutan dan kecemasan itu segera berlalu
Dan setiap insan kembali membuka pintu persahabatan
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
24 Maret 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar