memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Rabu, 13 November 2019

Pesona indahnya Pagi Menjerat hati

Hai Pagi
Kulihat lagi kini mentari
Bersinar terang sekali
Memberi hangatnya ke bumi

Hai Pagi
Kutatap lagi indah kembang seruni
Yang mekarnya menawan hati
Memberi damai kini terasai

Hai Pagi
Tebaran aroma harum mawar berduri
Menjerat kekaguman pada nurani
Pesona indah tetap, meski duri menyertai

Hai Pagi
Terimakasih sudar hadir kembali
Meski sejenak mendung menghalangi
Angkasa raya menjadi kelabu kini

Hai Pagi
Kunikmati hadirmu saat ini
Bersama alam yang pesona indahnya
Menjarih hatiku sejak lama

Hai Pagi
Terimakasih karena tak terlambat hadir

...

Selamat pagi
Selamat beraktivitas semuanya

#PuisiHatiAriBudiyanti

Written by Ari Budiyanti
14 November 2019

Have a blessed day

Di Balik Sayap Senja

Sekelbat rindu membayang wajahmu
Dalam pesona menghimpit kalbu

Tentang apakah kau dalam anganku
Yang tak ku tahu di sejenak hadirmu

Kenangan apa pernah terajut
Di dalam jiwa yang mengerucut

Mengapakah menantimu masih juga
Apakah ada asa terbentang dalam rasa

Inginku lalu segala pesona menyesak
Beralih dari rindu pada sendunya isak

Di sayap senja yang sedang senyap
Aku terhanyut dalam lelah sekejap

...
Jangan berjanji datang
Jika kau tak ingin pulang
...

Written by Ari Budiyanti
13 November 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti

Sabtu, 09 November 2019

Hari Pahlawan 10 November 2019, Apa Karyaku bagi bangsa?

10  November 2019 diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan di Indonesia. Di kota Surabaya juga digelar acara untuk memperingati Hari Pahlawan. Nama acaranya Parade Juang 2019. Saya melihat video teatrikal Pertempuran 10 November 1945 di acara Parade Juang 2019 melalui Facebook Love Suroboyo. Anda juga bisa dengan mudah melihatnya di internet. 

Berikut ini saya sertakan video di youtube dari Tribunews Jatim, mengenai acara Parade Juang 2019 yang digelar di Surabaya kemarin, Sabtu, 9 November 2019. Pelaksanaan parade Juang ini diberangkatkan dari area Tugu Pahlawan sampai menuju Taman Bungkul sebagai area tujuan akhir. Silakan disimak videonya.

Saya biasanya memutarkan video perjuangan berkaitan dengan hari Pahlawan pada murid-murid saya. Mereka sangat antusias melihat video tersebut. Tentu saja dengan penjelasan dari saya mengenai apa itu Hari Pahlawan. Saya harus jujur, setiap kali melihat video perjuangan 10 November bersama murid-murid saya di sekolah ada haru mendalam yang membuat saya menitikkan air mata.

Betapa kemerdekaan yang saya bisa nikmati hari ini sangat mahal hargaanya. Jasa-jasa para Pahlawan tak bisa tergantikan. Mereka sudah rela berkorban bagi bangsa dan negaranya tercinta. 

Saya sempat mengumpulkan aneka quote atau kata-kata bijak pemberi semangat dari beberapa Pahlawan. Sekitar datubtahun yang lalu dari berbagai sumber di Internet. Lalu saya menuliskan quote tersebut sebagai status WA saya. Kemudian saya edit melalui tangkapan layar HP saya dan saya unggah di media sosial saya, facebook. Setahun kemudian, hari ini, semua unggahan saya muncul kembali sebagai FB memory. Saya ingin bagukan pada Anda sekalian. Semoga berguna. 

Berikut ini kata-kata bijak/quote dari Pahlawan Indonesia.


1. Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri (R.A Kartini)


2  Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan untuk dikenal namanya, tetapi semata-mata membela cita-cita (Bung Hatta)

3. Dengan Ilmu kita menuju kemuliaan (Ki Hajar Dewantara)

4. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya (Bung Karno)


5. Kita tunjukkan bahwa kita adalah benar-benar orang yang ingin merdeka. Lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka (Bung Tomo)


6. Dalam menghadapi musuh, tak ada yang lebih mengena dari pada senjata kasih sayang (Cut Nyak Dien)

Selanjutnya bagi kita warga negara Indonesia, dalam keluarga besar bangsa Indonesia yang sudah menikmati alam kemerdekaan, apa seharusnya yang kita perbuat? Untuk mengisi kemerdekaan ini, untuk menghargai jasa para pahlawan, sikap dan perbuatan apa yang sebaiknya kita kembangkan dan lakukan? 

Ini sedikit kisah saya. Sebagai seorang guru yang berkecimpung di dunia pendidikan, saya berusaha semaksimal mungkin mendidik siswa-siswa saya, calon generasi penerus bangsa. Bukan hanya mengajar pengetahuan/ilmu saja, namun membangun karakter para siswa agar mempunyai rasa cinta tanah air dan mau berkarya nyata bagi bangsa ini. Saya rasa itu hal yang dilakukan semua guru pada umumnya. Bagaiamana dengan Anda? 

Di sekolah tempat saya mengajar, usaha menumbuhkan minat baca siswa sangat dikembangkan. Adanya pojok buku di setiap kelas, saya sering menyebutnya sebagai "library corner". Saya mengganti buku-buku yang dipajang di rak buku kelas setiap satu minggu sekali. Bukan hanya itu, waktu khusus bagi siswa kelas 1-3 untuk membaca dan mendengarkan cerita. Usaha mengembangkan literasi anak bangsa sangat dijaga di sini. Selain itu juga ada kegiatan Minggu Buku/Book week yang diadakan setiap 1 tahun sekali. Selama 1 Minggu itu, anak-anak mendapat banyak sekali tambahan waktu membaca buku setiap hari. 15 menit pagi hari dan 15 menit siang hari menjelang pulang sekolah. Mereka boleh membawa buku koleksi pribadi tapi juga boleh meminjam dari perpustakaan. 

Dalam kegiatan ini, para siswa akan ada saling mengunjungi, siswa kelas besar, kelas 7, 8 dan 9 (setara SMP) akan mengunjungi adik-adik kelas 1-6 SD untuk bercerita dari buku cerita. Lalu anak-anak kelas 5 dan 6 SD, akan bercerita ke anak-anak TK. Selalu berlangsung demikian setiap tahun.

Pada hari Jumat, sebagai puncak acara book week, akan ada kegiatan spesial yang disesuaikan tema. Mungkin lain kali akan saya kisahkan di sini dalam artikel tersendiri. Pernah juga kami mengundang pendongeng profesional untuk mengisi dalam puncak acara book week ini. 

Itu sekelumit kisah saya di sekolah dalam rangka mengembangkan literasi anak bangsa. Selain itu, saya juga sering membacakan cerita bagi siswa baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. 

Keduanya perlu dalam taraf yang seimbang. Beberapa buku cerita anak karya saya pun pernah saya tunjukkan pada mereka. Bahwa saya gurunya, selain suka bercerita juga mendapat kesempatan menulis buku cerita anak. Ini cukup mengisinpirasi siswa-siswa kecil saya. Mereka bahlan sampai berusaha menghapal isi buku cerita karya saya. 

Saya punya banyak keterbatasan. Namun saya berusaha memaksimalkan saja apa yang bisa saya kerjakan untuk membangun bangsa Indonesia. Saya yakin Anda sekalian juga punya banyak hal yang sudah dilakukan untuk bangsa ini. 

Mari kita bahu membahu membangun bangsa dan negara ini bersama. Mari kita bersatu. Jangan lagi ada saling membenci oleh karena alasan apapun. Kita adalah satu keluarga bangsa Indonesia. Mari kita saling mengasihi. 

Di hari Pahlawan ini, 10 November 2019, marilah kita bersama merenungkan, apa yang bisa kita lakukan untuk bangsa ini, untuk negara Indonesia. Menghargai jasa para pahlawan yang telah gugur mendahului kita, bisa dengan banyak cara sesuai bidang minat Anda, talenta Anda, pekerjaan Anda, tempat kerja Anda, lingkungan Anda. 

Saya tunggu kisah Anda bagi bangsa.

...

Selamat Hari Pahlawan, 10 November  2019

Salam Indonesia bersatu
Salam Indonesia maju

...

Written by Ari Budiyanti

10 November 2019

Sumber qoutes Hari Pahlawan

Kamis, 07 November 2019

Kau Putih Pemberi Asa

Mekar mempesona semalam
Namun terabaikan olehku
Lelah ragaku menginginkan lelap
Hingga kudapati hanya sisamu

Putih indahmu mempesona
Mematri dalam hati yang gulana
Harum bungamu mengikat
Sehingga mengahpus jejak tak sedap

Lebih dalam menatap lagi
Putihmu semakin kentara
Indahmu semakin terasai
Betapa agungnya Sang Pencipta

Labih tiga tahun kau menemani
Perjalanan hidupku di kota rantau
Sudah tak terhitung mekar berulangkali
Menjadi saksi penghias yang memantau

Terimakasih Wijaya kusumaku
Yang senantiasa hadir setia
Menjadi si pelipur lara kalbu
Pemberi semangat menyokong asa

...

Written by Ari Budiyanti
8 November 2019

5.42 am

Lelah Itu Tak Lagi Tersembunyi

Senyummu selalu hadir saat bersua
Ceriamu hanya kurasa dalam pandangan
Tak sungguh ku tahu apa jua
Yang ada di hatimu dalam perjalanan

Tampak kuatmu dalam segala aral
Meski berat tanggungan di sisimu
Namun tak kudengar keluhan berasal
Hanya ada kelembutan ku lihat padamu

Namun sore ini aku melihat lelah itu
Yang entah mengapa menyapa di depan
Seolah tak kau sembuyikan penatmu
Kau ijinkan aku melihat secuil beban

Kau lelah dan baru ku tahu kini
Beratnya pergulatan tak terpungkiri
Jika padaku sudah lama hilang sabar
Namun kau masih berjuang dalam debar

Ku ingin berbagi penatmu sejenak
Namun kusadar ku sungguh tak kuat
Pergolakan batin kehidupanmu menanjak
Sejak kau temui dia yang tersendat

Maaf aku tak bisa membantumu
Karena lelahku sudah di penghujung
Sisa kuatku tak sanggup menanggung
Semua penat kini menuju padamu

Ku bisa jelas melihat lelah ini
Yang kini tak lagi tersembunyi

...

Written by Ari Budiyanti
7 November 2019

#PuisiHatiAriBudiyanti

Rabu, 06 November 2019

Pemberian dari Hati itu, sangat berarti

Pagi ini, di hari ke enam bulan ke sebelas tahun dua ribu sembilan belas, saya mendapatkan kejutan manis. Saat sampai di kelas, saya dapati ada selembar kertas tebal, karton berwarna putih bertuliskan pesan buat saya. Saya tersenyum ketika membacanya. Ada dua murid yang sudah datang. "Wah, ada kejutan apa ini pagi-pagi di meja Miss?" Tanya saya pada kedua murid yang membalas saya hanya dengan senyum-senyum. 

Kuikuti saja pesannya, kubuka kertas tersebut, lebih tepatnya kubalik posisi kertas. Saya mendapati gambar diri saya mengenakan rok hijau panjang yang terbuat dari kertas lipat. Baiklah, origami paper, nama lain dari kertas lipat. Sepertinya kata origami jauh lebih familiar bagi murid-murid saya dibandingkan kertas lipat. Saya terharu sekali mendapat karya sederhana yang apik ini. 

Menjadi guru untuk siswa berusia kecil sudah cukup lama saya jalani. Mungkin tidak selama banyak guru senior. Banyak hal manis saya pelajari dari mereka, anak-anak kecil. 

Mereka sering mengejutkan saya dengan pemberian-pemberian kecil hasil karya mereka. Jadi mereka sengaja membuatnya di rumah, untuk selanjutnya dibawa ke sekolah dan diberikan pada saya. 

Bahkan karya-karya mereka masih terus saya simpan hingga sekarang. Mulai dari para siswa yang di Surabaya, Purwokerto, Pamulang dan sekarang di Tangerang. Saya memang suka berkeliling tempat tinggal. 

Kesamaan dari tiap siswa usia kecil ini adalah kegemaran mereka memberi hadiah-hadiah kecil karya mereka untuk saya. Salah satunya tulisan I Love you dengan gambar bunga-bunga dan wajah senyum . Ini saya dapati di meja saya tahun lalu. Tentu saja dari murid yang lainnya. 

Cara memberikannya pun sama, diletakkan di atas meja di pagi hari. Bagi banyak orang, mungkin ini hal biasa, tapi tidak bagi saya. Ini adalah pemberian dari hati yang menyentuh hati saya. Kasih dari murid-murid kecil saya ini menjadi penyemangat saya menghadapi hari-hari mengajar saya. 

Balik lagi ke pemberian pagi ini. Gambar saya mengenakan rok baru dari origami paper.

Awalnya sebenarnya saya mengajar Matematika. Tema yang dipelajari adalah bangun datar. Saya meminta siswa untuk mengikuti saya membuat bangun datar dari selembar kertas origami. 

Mulai dari bangun persegi, persegi panjang, segitiga, layang-layang, jajargenjang dan trapesium. Dan seperti biasa, anak-anak kecil mudah sekali kagum dan memuji. 

Melihat saya bisa melipat dengan satu kertas saja menjadi aneka bangun datar, mereka bertubi-tubi memuji saya. Katajya Ms Ari hebat. Senang atau tidak kalau kalian diapresiasi? 

Selesai melipat kertas membentuk aneka bangun datar, mereka saya minta menggambar bangun datar di kertas lipat, mengguntingnya, dan menempel di buku catatan. 

Ketika sisa waktu masih ada, saya ajak sebentar anak-anak untuk bersenang-senang membuat kreasi dengan kertas origami ini. Maka jadilah sebuah bulatan mirip kelopak bunga dengan corak hasil pola guntingan kecil mirip seperti yang dijadikan rok oleh murid saya pada kreasi di atas. Hanya saja ide menjadikan rok itu bukan dari saya. 

Ternyata di rumah, beberapa anak mencoba lagi membuat sendiri seperti contoh karya dari kertas origami yang saya ajarkan di kelas. Dan salah satu anak membuatnya menajdi rok untuk dipadupadankan dengan gambar yang dia buat. Katanya sih itu gambar diri saya pakai rok bagus. 

Berhubung ini adalah hasil karya siswa dan imajinasinya menjadikan rok, maka saya terima dengan senang hati dan ucapan terimakasih. Tentu saja dengan kata-kata yang mengapresiasi juga. 

Begitulah kisah saya pagi tadi, dan ingin saya bagikan pada para pembaca yang budiman. Jangan menunda untuk memberi, meskipun itu nampak seperti pemberian sederhana bagi orang lain, tapi kasih yang mendasari pemberian itu menjadikan pemberian tersebut sangat berharga terutama bagi penerimanya. Dia merasa dikasihi oleh si pemberi. 

Jadi, jangan pernah menunda dalam berbuat baik. Lakukanlah sekarang, karena esok belum tentu ada kesempatan lagi. Salam baik.


...

Written by Ari Budiyanti

6 November 2019


Terinspirasi lagi dari pemberian siswa kecilku. 

"The art of my teaching adventure"


Selasa, 05 November 2019

Di Awal Musim Penghujan

Perhiasan titik air
setelah hujan lebat semalam

Saat semua terlelap,
ada yg bermandikan air
dalam dinginnya malam

Dan menyisakan keidahan
di pagi yang mendung
dalam bersitan cahya
mentari pagi

Semburat sinarnya
Menampakkan kilau sempurna
Saat butir yang tertinggal
di dedaunan salimg menyapa

Ketika musim hujan tiba
Semua mahluk bersukaria
Dalam sukacita penantian
Setelah lama kekeringan

...

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti