Minggu, 14 Juni 2020

Kisah Seorang Guru Menumbuhkan Minat Baca Anak-Anak dan Koleksi Buku Let’s Read sebagai Pilihan Pustaka



Dunia literasi sangat dekat dengan saya sejak kecil. Saya makin dekat dengan dunia literasi ini seiring dengan pilihan profesi saya sebagai guru. Saya mendapat banyak kesempatan untuk mendekatkan dunia literasi pada anak-anak yang juga adalah murid-murid saya. 

Pada waktu mengajar di Surabaya, saya selalu membagikan cerita selama sepuluh menit pada murid-murid saya sebelum pulang sekolah. Cerita-cerita tersebut masuk dalam program closing story di sekolah. Closing story ini menolong saya untuk mendekatkan anak-anak dengan aneka jenis buku bacaan, terutama dongeng yang mereka sukai

Salah satu variasi yang saya lakukan adalah dengan menceritakan dongeng karya saya sendiri. Dari sekian banyak dongeng yang pernah saya ceritakan pada murid-murid, ada empat dongeng yang telah dibukukan oleh sebuah penerbit. 

Buku-buku tersebut menggunakan teks bahasa Inggris karena sekolah tempat saya mengajar di Surabaya menggunakan pengantar bahasa Inggris. Tentu saja mendongeng pun harus dalam bahasa Inggris.

Berikut ini judul buku-buku cerita anak yang saya tulis: 1) Lala, 2) Didi and Lisa, 3) A Little Duck and A Little Cat, dan 4) Three Friends. Anda bisa melihat sampul buku karya saya pada gambar di bawah ini.



Buku-buku cerita yang saya tulis ini selalu saya bawa ke mana pun saya mengajar di beberapa kota. Waktu saya mengajar di Purwokerto, Jawa Tengah, saya juga membacakan buku-buku cerita karya saya pada anak-anak didik. Mereka menyukainya. Saya juga memotivasi mereka untuk menuliskan cerita mereka sendiri.

Ketika saya mengajar di kota Pamulang, saya juga mengajak anak-anak untuk giat membaca. Saya memanfaatkan aneka koleksi buku bagus di sekolah tempat saya mengajar. 

Saya juga terlibat satu program menarik bersama tim guru di sekolah tersebut, yakni membawa satu buku setiap hari Jumat untuk dibaca siswa di rumah. Para murid diharapkan mengembalikan buku-buku itu pada hari Senin.

Ini semacam tugas baca anak bersama keluarga di rumah. Anak-anak suka sekali membaca dan memberi tanggapan positif. Demikian juga para orang tua sangat mendukung program ini.

Saya mendapati ada beberapa sekolah lain yang juga mempunyai program tersebut. Salah satunya di sekolah tempat saya mengajar sekarang di Tangerang. Siswa-siswa TK juga dipinjami buku dari sekolah untuk dibaca di rumah bersama orang tuanya saat akhir pekan. 

Saya mengajar anak-anak SD. Di sekolah ini ada kegiatan literasi selama 35 menit untuk kelas bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Anak-anak mendapat banyak kesempatan membaca buku di kelas. Bahkan di tiap kelas, ada pojok buku yang berisi rak buku dengan berbagai koleksi buku.

Koleksi buku saya pilih dari perpustakaan sekolah. Buku-buku saya ganti secara berkala. Pada awalnya, saya memberi contoh dengan memilih aneka jenis buku. Mulai dari fabel, aneka kegiatan kreatif siswa, pengetahuan sederhana dan banyak buku yang lainnya. Saya memperhatikan bagaimana perkembangan minat baca anak dengan program tersebut.

Pada bulan-bulan berikutnya, saya memberi tugas pada anak-anak secara berkala untuk membantu memilihkan judul buku di perpustakaan. Tentu saja dalam pengawasan saya. Cara ini menolong anak-anak untuk lebih akrab dengan berbagai buku di perpustakaan sekolah. Anak-anak juga saya ajak mengunjungi perpustakaan secara bergantian tiap minggu. 

Rupanya ada beberapa siswa saya yang sangat suka membaca dan rutin mengunjungi perpustakaan sekolah setiap hari dan meminjam buku untuk dibaca di rumah. Saya merasa sangat bahagia melihat minat baca murid-murid saya yang kian berkembang. 

Beberapa cara yang saya lakukan dalam mengisi kelas literasi di sekolah antara lain:
1.      Meminta anak-anak membaca satu buku dan menceritakan isi buku bacaan.
2.      Memperagakan isi buku yang dibaca.
3.      Menuliskan isi buku yang mereka baca dengan bahasa mereka sendiri.
4.      Menggambarkan isi buku yang mereka baca di selembar kertas.
5.      Membuat pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya berkaitan dengan buku yang dibaca.
6.      Menuliskan hikmah atau pengetahuan baru dari buku yang dibaca. 

Variasi kegiatan harus dilakukan agar anak tidak bosan dengan kegiatan membaca buku. Cara lain yang saya lakukan adalah memotivasi anak-anak untuk membuat kisah bergambar sendiri. Ini saya lakukan pada bulan-bulan terakhir kelas literasi di akhir tahun ajaran. Alasannya, anak-anak sudah mendapat banyak sumber bacaan sehingga ada banyak ide menulis yang bisa mereka kembangkan. 

Mereka diharapkan menggambar tiga atau empat gambar menarik dan diberi teks singkat karya mereka sendiri. Apapun hasil yang mereka peroleh, mendapat penghargaan berupa pujian  saya di depan teman-teman sekelas mereka. Ini membuat mereka merasa senang dan nyaman. Mereka akan termotivasi untuk terus membaca dan menulis. 

Selain buku-buku bacaan secara fisik yang ada di perpustakaan sekolah, saya juga memberikan pilihan lain pada siswa untuk membaca buku-buku elektronik. Salah satu pustaka yang pernah saya berikan pada anak-anak adalah koleksi pustaka Let’s Read. Satu contoh fabel yang saya minta agar anak-anak baca berjudul “Tata dan Titikarya Ratna Kusuma Halim. Berikut ini tangkapan layar sampul fabel tersebut.




Siswa-siswa di kelas saya baru belajar tentang fabel. Karena itu, saya memberikan saran kisah fabel dari  koleksi pustaka Let’s Read pada mereka. Para wali murid mendukung kegiatan ini.  Saya berharap anak-anak bisa mengakses buku-buku bagus secara daring. Sebabnya, pandemi Covid-19 membuat anak-anak tidak bisa datang ke perpustakaan sekolah.

Salah satu murid saya memberi respon positif pada buku berjudul Tata dan Titi. Buku tersebut salah satu buku koleksi Let’s Read. Bahkan murid saya mampu memberikan tanggapan tentang buku tersebut. Dia menceritakan hal baik yang dipelajari, yaitu harus mau berbagi. 

Lalu murid saya juga menceritakan kalau dalam kesehariaanya, dia juga mau berbagi dengan sesama. Salah satunya ketika melihat anak-anak gelandangan atau orang tak mampu lainnya di pinggir jalan, ia dan keluarganya selalu berbagi makanan.

Pengalaman di atas salah satu bukti bahwa buku koleksi Let’s Read ternyata mudah dipahami anak-anak sesuai usianya. 

Pilihan bacaan seolah menjadi terbatas karena tidak bisa meminjam lagi di perpustakaan. Sejatinya, ini tidak menjadi halangan untuk mendapat buku bacaan yang bagus. 

Aplikasi Let’s Read ini sangat membantu anak-anak menemukan buku-buku yang berguna bagi mereka. Meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi, hal ini janganlah menjadi hambatan dalam mengembangkan minat baca anak. Kita tetap bisa mengakses pustaka daring Let’s Read di mana pun kita berada.

Keunggulan pustaka digital Let’s Read ada banyak. Pertama, buku tersedia dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan aneka bahasa daerah. Kedua, buku ini dikelompokkan berdasarkan level baca. Level yang tersedia ada 6 yaitu My First Book, level 1, 2, 3, 4 dan 5. Jadi, kita bisa menentukan buku apa yang tepat untuk anak-anak. Ketiga, pegiat literasi bisa juga bergabung sebagai kontributor naskah dan terjemahan.





Berikut ini cara mudah untuk mengunduh buku dalam versi PDF dari laman Let’s Read The Digital Book of Children:
1.      Buka laman Let’s Read di: https://reader.letsreadasia.org/
2.      Pilih buku cerita yang akan diunduh.
3.      Pilih bahasa buku yang tersedia.
4.      Pilih download PDF.
5.      Pilih format portrait, landscape atau booklet.
6.      Buku dengan mudah diunduh.

Lihat hasil unduhan Anda di perangkat yang Anda gunakan, baik telepon seluler maupun komputer jinjing (laptop). Selain itu, Anda juga bisa mengunduh aplikasi Let’s Read melalui Play Store di ponsel Anda. Selamat mencoba!

            Cara mengunduh aplikasi Let’s Read di telepon seluler Anda menggunakan Play Store :
1.      Buka laman berikut: https://bit.ly/dowloadLR
2.      Pilih instal.
3.      Aplikasi terinstal di telepon seluler Anda dan siap digunakan.
4.      Pilih open.
5.      Ikuti langkah-langkah awal penggunaan aplikasi Let’s Read seperti pemilihan bahasa yang digunakan.
6.      Aplikasi sudah bisa digunakan untuk memilih judul buku yang ingin Anda baca.




Ketersediaan pustaka daring Let’s Read menjadi solusi guna memperkenalkan buku-buku elektronik bermutu tinggi pada anak-anak. Dengan demikian, minat baca mereka tidak akan berkurang tapi akan terus bertambah. 


Zaman kiwari, teknologi menolong kita untuk tetap bisa dekat dengan dunia literasi secara elektronik. Mari tetap kembangkan budaya membaca sejak dini pada anak-anak. Mari manfaatkan  inovasi-inovasi baru dunia literasi seperti Let’s Read agar anak tetap mempunyai minat baca yang tinggi.

Sebuah kutipan cantik anggitan W. Fusselman berbunyi,A reader today, a leader tomorrow. Ya, seorang yang rajin membaca hari ini akan menjadi pemimpin masa depan. Salam literasi!


14 Juni 2020
Ari Budiyanti, 
Seorang guru sekolah dasar dan penulis buku anak.

Rabu, 10 Juni 2020

Ketika Kukira Waktuku Tinggal Sekejap Saja




Ada rasa gundah saat tersandera sebuah prakira
Yang mungkin sungguh nyatanya tiada 

Namun ketika raga dalam sebuah lemah daya
Seolah tinggal sekejap saja berjalannya satu  masa

Lelah menjalani satu dera
Yang menguras emosi jiwa
Seperti sebongkah prahara
Menyurutkan ada asa

Namun perkiraan itu ada dalam satu perhitungan semata
Berharap tak benar-benar sebuah fakta

Bahwa jika memang tinggal sekejap lagi waktuku
Setidaknya hati telah terisi semua yang perlu
Untuk mencintai mereka yang merindu

Merindu buukan sekedar sebuah nama namun pengakuan sesama
 .....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020





Selasa, 09 Juni 2020

Tersembunyi Dibalik Diam


Terkadang orang lupa bahwa diam itu tak selamanya menyenangkan
Dalam diam ada pendaman kecamuk rasa

Entahkah itu rasa tersakiti ataukah terlukai
Yang ada semua tersembunyi dalam sebuah diam

Terkadang diam adalah menyimpan hasrat hati yang mendalam
Akan hadirnya suatu harapan atas sebuah penantian

Diam yang lainnya terasa muram
Saat ternodai sebuah jalinan

Namun diam terkadang juga sebuah senjata pamungkas
Untuk mempertahankan sebuah ikatan persaudaraan

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020

Ilustrasi puisi dokpri

Menanti Mentari




Semalam lebatnya hujan menandai basahnya bumi
Semua satwa liar memilih bersembunyi
Ada yang di lubang pepohonan
Pun di balik bebatuan

Hanya ingin membebaskan diei dari hantaman dingin airnya
Yang menampik keras hingga ke persendian
Jika bisa ingin segera berakhir saja pekat malam
Yang semakin membuat hati terasa suram

Detik detik terasa bergulir panjang
Waktu yang dinanti tak kunjung tiba
Dingin menggigilkan seluruh badan
Menelisik sampai ke balik kulit

Mentari kapankah kau datang
Sungguh sudah lelah dalam kedinginan 
Karena sengatan hujan yang tak kunjung reda
Memberi satu memori pahit pada suatu malam

Sungguh mentari, kau dinantikan
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020

Ilustrasi dokumen Ibu Mardiyah

Rembulan yang Terluka




Malam telah kembali hadir
Bersama suara angin semilir 
Meski ada dingin yang mengalir

Menatap angkasa nan cerah 
Terang rembulan sungguh mempesona
Bintang-bintang pun bertebaran

Dalam hangatnya yang membungkus kulit insan
Tetiba lenyap menjadi sebuah sengatan kehampaan 

Rembulan yang di angkasa tak lagi nampak
Tertutup awan gelap pekat mendung

Sinar yang tadinya indah memberi keteduhan
Mendadak berubah kilatan mengejutkan

Tak ada lagi tarian bintang-bintang malam
Seolah menemani rembulan yang terluka
Karena hadirnya berakhir paksa
Tergantikan siraman deras hujan mengguyur bumi

Mengapa begitu tiba-tiba bergolak
Pergantian cuaca malam yang mendebarkan
Tak lagi ada ceria terpancarkan
Hanya ada suram dalam muara kemuraman

Rembulan seolah terluka di tempat persembunyian
Bintang-bintang pun serasa setia pada rembulan
Mereka bersama menghilang tertelan dalam gumpalan awan

 ...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020

Ilustrasi dokpri


Senin, 08 Juni 2020

Sebutir Kenangan yang Tergelincir


Masa indah adalah sesuatu yang nyaman untuk dikenang
Masa-masa di kala hati dipenuhi keriangan

Saat kau dan aku bersama dalam perjalanan
Menyambut masa depan di hadapan

Terkadang tenggelam dalam sengketa pergumulan
Yang menyebabkan hadirnya keributan

Namun semua telampaui sudah segala pergumulan
Saat kau dan aku menggapai harapan

Namun semua mendadak menghilang dari genggaman
Saat kenangan tergelincir dari ingatan

Kau dan aku tak lagi dalam kebersamaan
Mungkinkah semua telah terlupakan

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020

Dokpri

Aku Pasti Telah Lupa


Saat pedih mengiris hati
Oleh kata-kata yang berbau anyir
Apalagi jeritan - jeritan kebencian
Datang bersamaan dengan kemarahan

Lalu terlupa dengan segala kebaikan 
Yang sudah diterimakan sepanjang masa
Bahwa hanya teringat segala kepedihan
Karena sebuah tindak ketidak adilan

Lalu apakah akan aku menyerah
Hanya termangu dalam pasrah
Ketika seluruh kalbu berdarah-darah
Hanya karena luapan amarah

Aku tetap mencintai 
Dalam sebuah ketulusan hati
Bukan karena aku tak tersakiti
Namun kupilih melepaskan luka nurani

Sungguh aku telah lupa cara membenci
Aku telah lupa cara membalas semua kata-kata keji
Aku telah lupa bagaimana cara menyakiti
Karena aku hanya mau mengingat kasih dan kebaikan Tuhan Pemelihara hidupku

Bahwa dalam saat paling tersesakku
Tuhan selalu bersamaku
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020


Ilustrasi puisi dokpri


Minggu, 07 Juni 2020

Kepada Cinta Aku Mengadu



Hati dalam gundah yang tak terpahami
Akan gejolak berat menimpa nurani
Pada suatu rasa yang terpasung nyeri

Betapa berat menghimpit di perjalanan
Kala ratapan menjadi rintihan 
Memendam asa yang tertahan

Kepada siapa ingin kutaruh harapan
Ketika tersendiri dalam cengkeraman
Hanya ada cinta tempat pengalihan

Pada cinta saja aku mengadu
Tentang segala rasa rindu
Yang sudah memadu dengan sendu
....
Written by Ari Budiyanti
8 Juni 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Ilustrasi dokpri