Jumat, 09 Oktober 2020

Sajak Cinta untuk Mama di Hari Bahagia


Hari ini hari bahagia
Mama tercinta bersama keluarga
Dalam kebersamaan indah tak terkira
Kebahagiaan melimpah penuh suka

Sepuluh Oktober tahun ini
Menikmati bahagia bersama yang menyayangi
Selalu sehat dan panjang umur
Doaku setulus hati di hari ulang tahun penuh syukur

Semoga mama semakin menikmati
Berkat-berkat Tuhan yang dilimpahkan
Dalam rasa sukacita sepenuh hati
Bersama anak cucu yang disayangi dalam ketulusan

Selamat ulang tahun mamaku tercinta
Kupersembahkan sajak untuk mama

....
10 Oktober 2020
Written by Ari Budiyanti
Ditulis untuk mama dengan penuh cinta
Terimakasih mama yang selalu menyayangiku

Salam peluk hangat rindu
I love you mama

Rabu, 30 September 2020

Let's Read with Miss Ari. Sebuah Kisah Perjalanan Membaca hingga Menulis Seorang Guru SD

 (Dokumen Pribadi Ari Budiyanti)

Ini adalah sebuah kisah perjalanan membaca dari seorang guru bernama Ari Budiyanti. Mari disimak bersama dan semoga menginspirasi.

Sejak kecil kegemaran saya (Ari Budiyanti) adalah membaca buku. Sahabat-sahabat dekat saya pun para pembaca buku yang baik. Kisah saya sederhana saja. Membaca buku cerita seperti Lima Sekawan dan Trio Detektif membuat saya bertualang bersama tokoh-tokoh di dalam cerita.

Kisah lainnya ketika membaca buku-buku klasik anak seperti Secret Garden, Heidy, Little Princess, Totto Chan dan aneka kisah lainnya membuat saya seolah menjadi bagian dari anak-anak dalam buku cerita tersebut. Seru sekali menurut saya pribadi.

Lalu, kebiasaan membaca buku ini semakin hari semakin berkembang. Sebagai seorang guru anak, buku-buku cerita yang pernah saya baca menjadi referensi bacaan bagi siswa. Bahkan saya sering membawa koleksi buku saya ke sekolah untuk dibaca murid-murid di kelas saya.

Saya juga suka memberi hadiah berupa buku cerita anak bagi siswa yang berulang tahun. Bukan hanya itu, saya di rumah pun menjadi guru bagi keponakan-keponakan saya. Saya mengajak mereka membaca dengan membelikan mereka koleksi buku.

Anda bisa menyimak video di bawah ini, saat keponakan saya Naira membaca buku cerita yang saya belikan. Apakah Anda juga suka memvideokan anak-anak saat mereka membaca?

Naira Membaca Buku Anak


Kegemaran saya membaca ternyata telah saya tularkan pada banyak orang di sekitar saya. Pada waktu pandemi belum datang ke Indonesia, anak-anak masih leluasa pergi ke sekolah. Saya sering mengajak mereka ke perpustakaan. Lalu saya mengenalkan aneka buku di perpustakaan. 

(Dokumen Ari Budiyanti: Saya di perpustakaan sekolah)

Ini adalah hal yang sangat asyik, seru dan menarik. Anak-anak menjadi terbiasa dengan buku bacaan dan mulai meminjam buku perpustakaan. Saya hanya melakukannya dengan senang. Saya tidak pernah memaksa anak-anak untuk membaca. 

Saya menumbuhkan minat baca pada anak-anak dengan memberikan teladan langsung. Saya menunjukkan pada mereka betapa membaca itu sangat asyik dan bermanfaat. Ilmu kita bisa bertambah dan kosakata kita juga berkembang. 

Masalah terjadi ketika pandemi. Anak-anak menjadi sangat sedih. Mereka tak bisa lagi ke sekolah. Lalu, perpustakaan menjadi sepi, kosong dan hanya ada buku-buku saja. Perpustakaan tanpa pembaca menjadi kurang maksimal fungsinya. 

Syukur kepada Tuhan, adanya aplikasi Let's Read yang bisa dengan mudah diinstal pada telepon seluler. Anak-anak tak perlu lagi merasa kesulitan dengan adanya variasi buku bacaan di rumah. 

Anda bisa membaca artikel saya sebelumnya dalam blog competion Let's Read yang pertama. Ada di link berikut ini.


Bukan hanya itu, kegemaran saya membaca juga berlanjut dengan kegemaran menulis. Saya suka sekali menulis berbagai jenis tulisan. Ada yang berupa karya sastra, kisah traveling, kisah seputar pendidikan dan juga hobi berkebun. 

Ada tiga buku baru yang sudah terbit dan di dalamnya ada tulisan saya. 

1. Untaian Kata Sang Penyair, merupakan buku karya sastra puisi yang saya tulis bersama rekan-rekan di Komunitas Sajak Indonesia.

2. Menulis, Yuk, adalah judul buku yang berisi kumpulan artikel tips menulis.

3. My Golden Gift, adalah buku kumpulan kisah inspiratif yang dikemas dalam aneka bentuk tulisan. Buku ini saya tulis bersama teman-teman di Komunitas Penulis Berbalas di Kompasiana bernama KPB atau Kompasianer Penulis Berbalas

Ketiga buku di atas adalah sumbangsih saya dan rekan-rekan penulis lainnya dalam dunia literasi. Semua ini bisa terwujud diawali dengan kegemaran membaca.

Bukan hanya itu, ternyata tulisan-tulisan saya yang ikut dibukukan dalam karya bersama di atas sudah menolong anak teman saya untuk makin giat membaca. 

Alangkah senangnya hati saya, kegemaran membaca saya bisa memotivasi orang lain, terutama anak-anak untuk membaca. Saya memberikan referensi koleksi bacaan dari aplikasi Let's Read juga kepada anak-anak. 

Salah satu cerita kesukaan saya dalam koleksi Let's Read ada pada gambar di bawah ini. 
(Dokumen pribadi hasil tangkapan layar salah satu buku koleksi Let's Read)

Nah, seru kan kalau membaca menggunakan aplikasi Let's Read : let's read

Ini caranya mengunduh aplikasi tersebut di telepon seluler Anda, para pembaca yang budiman. Anda bisa langsung mendownload aplikasi let's read di alamat link berikut: https://bit.ly/downloadLR2.

Saya sudah menikmati sendiri manfaat menggunakan koleksi buku Let's Read bersama murid-murid saya. So, Let's Read with Miss Ari Budiyanti. Salam literasi untuk semuanya. Mari budayakan membaca di sekitar kita. Budaya membaca harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Mulailah dari diri Anda sendiri. 

...

Written by Ari Budiyanti
30 September 2020

#letsread
#bloggerperempuan
#budayamembaca
#LetsReadAsia #AyoMembaca #LetsReadxBloggerPerempuan





Kamis, 20 Agustus 2020

Candi sebuah Lambang Kemegahan Budaya


Dokpri Borobudur

Aku ingat saat menatapnya di kejauhan
Nampak begitu megah dan indah
Pada masa itu kala pandemi tak ada
Saat masih bebas berkelana

Aku dan keluargaku bersama menuju ke sana
Bertemu dengan berbagai ragam pengunjung
Mulai para wisatawan domestik
Hingga para wisatawan mancanegara

Mereka semua begitu takjub
Dan berusaha menuju puncak candi
Meski panas mentari menyengat 
Namun tak sedikitpun mengurai semangat

Aku ingat saat meraba relief di permukaan dinding candi
Sebuah lambang karya seni tak ternilai
Melihat ada rangkaian cerita 
Tentang sebuah sejarah bangsa

Candi Borobudur begitu besar
Sangat menakjubkan dan mengundang kekaguman
Tak pernah menyesal pernah tiba di sana
Menikmati wisata bersejarah karya bangsa

Aku rindu bisa menilik kembali
Berwisata kembali ke candi nan megah
Meski nantinya akan sangta terasa berbeda
Karena pandemi masih ada di bumi tercinta

Aku sungguh rindu
Berpetuang kembali menjelajah wisata 
Tanpa ada rasa cemas karena pandemi
Menikmati kembali keindahan
Wisata candi nan megah dan bersejarah

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
21 Agustus 2020

Sebuah rindu menuju candi

Senin, 13 Juli 2020

Menuai Rindu yang Sama, Apakah Bisa?




Angin yang bertiup menghantar ombak di tengah lautan sampai ke tepian pantai
Kicau burung nan riang kala pagi menyambut mentari bersahutan
Pun gemerisik dedaunan dengan tiang menari di pepohonan

Begitulah sepertinya lukisan alam yang kulihat dan kuartikan
Saat rindu akhirnya bertemu yang terindukan
Rasa bahagia yang indah memberi hati dalam keberadaan rasa nyaman

Atau kala induk burung pulang membawa makanan bagi penghuni sarang
Burung-burung kecil berceriapan menyambut senang 

Begitulah mungkin ketika perjumpaan membawa kebahagiaan 
Pada dua insan yang lama saling merindukan

Namun semua nyatanya keindahan itu bagai sebuah lukisan saja bagiku
Dalam segala bentangan kebersamaan dalam harap semu
Yang tiada pernah jua dalam temu nan syahdu

Mungkin memang harus demikianlah adanya rinduku
Menuai rindu yang sama, apakah bisa?

 ..
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Juni 2020

Dokpri. Pangandaran beach

Kepada Lautan Ingin Kularungkan Lukaku




Memar di hati kian memarah
Bagai sebuah lubang bekas terpanah
Terkoyak oleh suramnya amarah
Yang terpendam lama hingga berdarah

Sekejam apa nyata adanya rasa
Yang terus menukik ke kedalaman luka
Nampak hanya seperti buih-buih saja
Dari permukaan penglihatan mata

Arus derasnya di pusat sana 
Semakin kencang bersama tiupan angin
Seperti itulah umpama keberadaan cinta
Yang telah lama menorehkan duka

Ingin sebenarnya jika kubisa
Melarungkan saja semua pesona
Yang sudah terlanjur tercipta
Oleh hadirmu di riuhnya gejolak asmara

Seandainya mampu ingin kuhanyutkan segala
Yang pernah dan masih merajai jiwa
Memberi luka yang semakin menganga
Memedihkan batin yang terus merana

Mungkin ini bukan sejatinya cinta
Jika hadirnya hanya menyiksa saja 
Bukankah orang kata cinta memberi asa
Pada hati yang luka menjadi ceria 

Ataukah beda tentang cinta yang kutahu
Yang selamanya hanya memendam rindu
Tanpa ada berani menyatakan padamu
Semua hanya memberi perasaan sendu

Ah seandainya ada kuasa 
Ingin kularungkan rasa pada lautan 

....
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Juni 2020

Ilustrasi dokpri

Membukukan Kisah Cinta


Pada lembar-lembar kertas putih itu
Ingin kugoreskan tinta tanpa warna
Merangkai semua kata tentang cinta
Karena harapan berpadunya rasa

Namun hamparan jarak yang membentang
Bagai sebuah dalamnya jurang
Menjadi satu lompatan penghalang
Membuat rasa batin seolah malang

Hanya bisa menuai rindu yang tak berbekas
Pun semua sua yang tak pernah menjadi nyata
Semua pilu ingin ku lampiaskan pada kanvas
Menjadi lukisan lainnya tanpa bahasa

Lembar-lembar kertas putih dan kanvas itu
Tak bisa lagi menjadi bukti menumpuknya gejolak yang meragu
Akan kebersamaan yamg selamanya tak tentu
Menorehkan saja banyak luka pada batin yang menunggu

Kau di sana apakah merasakan itu?

...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
15 Juni 2020

Ilustrasi dokpri


Kamis, 09 Juli 2020

Keriuhan di Balik Jendela


Malam telah menggulirkan kisahnya sendiri
Dalam remang senja yang telah berganti
Pekatnya memang membuyarkan pandangan
Namun keriuhan di balik jendela membangunkanku dari lamunan

Apakah sekiranya terjadi di luar sana dalam bayang
Gemerisik seolah saling beradu kencang 
Siapakah pelaku terselubung keriuhan petang
Yang membuat rasa nyaman itu terguncang

Ada gentar karena getir tersendiri di sini
Namun beranikan hati mengungkap alasan penyebab yang terjadi
Kubuka sedikit tirai jendela di depanku ini 
Rasa ingin tahu sungguh membuatku penuh berani

Ternyata nampak jelas di hadapan
Pepohonan menari dalam liukan nan tajam
Pun dedaunan saling beradu menyerukan pertentangan 
Keriuhan di balik jendela itu ternyata hanya suara alam

Tercekat aku oleh prasangka
Akan kehadiran sebuah dilema
Yang ternyata sebenarnya tiada
Hanya sebuah praduga semata

Kini ku mampu lagi dalam tenang diri
Meski keriuhan masih terjadi di balik jendela
Percaya pada waktu hadirnya mentari
Yang mungkin akan menghentikan segala keriuhan semalam di balik jendela
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
16 Juni 2020

Ilustrasi puisi dokpri

Rabu, 01 Juli 2020

Perlajuan Tiada


Seperti mengejar angin yang berlari kencang
Seolah sudah tergapai namun hampa di tangan

Seumpama mengejar buih yang menuju tepian
Seakan tertangkap genggaman namun sekejap lenyap

Lalu menatap angkasa berharap ada rembulan kala malam terang
Namun nyatanya hanya mendung menggantung kelam 

Ketika segala upaya telah dilakukan
Namun mengapa tak teraih apapun jua

Semua berlalu dan menghilang dalam jentikan jari
Percuma berlelah mengejar semua

Semua yang kukira ketenaran
Semua yang kusangka kebanggaan
Sungguh sebenernya hanya ketiadaan

Bila menyusuri nurani yang mencari
Atau menelisik hati yang menyelidik
Sesungguhnya tiada yang tertangkap sepi

Dalam sunyi yang sama akhirnya ku merenung
Bahwa semua yamg kukejar adalah kehampaan

Hanya dia yang telah menang bergulat dengan ego diri
Apapun prestasi tetap dalam ada dalam kerendahan hati

Sekiranya tak lagi aku mengejar
Perlajuan ketiadaan semata
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
18 Juni 2020

Ilustrasi puisi: dokpri

Lautan Rindu Seluas Samudera


Dalam diam yang tak terkatakan
Larik-larik aksara tiada mampu menahan
Setiap gejolak rasa memberi desakan
Pada hati yang menanti sosok kehadiran

Sekedar sapaan melebihi cukup
Bagi sebuah batin yang tertutup
Jika dalam dekapan harapan saja penentu
Betapa gejolak merindu ini makin menderu

Bila lautan itu luasan samudera rindu
Yang ombaknya menggulung umpama degup jantung
Terbawa hingga berjumpa dengan pantai impian tanpa ragu
Dalam sebuah pertemuan desiran yang mematung

Sekuat apapun mencoba menahan hantaman di dalam kalbu
Sontak segala rasa itu makin menggebu
Sekuat apapun menyimpan dalam persembunyian
Pada akhirnya meledak bersama tangisan

Ah rindu
Kau teramat berat bila dirasa sendiri
Dalam kepiluan tanpa titik temu
Terlebih jika dirasa dalam sepi

....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
17 Juni 2020

Ilustrasi puisi dokpri

Minggu, 14 Juni 2020

Kisah Seorang Guru Menumbuhkan Minat Baca Anak-Anak dan Koleksi Buku Let’s Read sebagai Pilihan Pustaka



Dunia literasi sangat dekat dengan saya sejak kecil. Saya makin dekat dengan dunia literasi ini seiring dengan pilihan profesi saya sebagai guru. Saya mendapat banyak kesempatan untuk mendekatkan dunia literasi pada anak-anak yang juga adalah murid-murid saya. 

Pada waktu mengajar di Surabaya, saya selalu membagikan cerita selama sepuluh menit pada murid-murid saya sebelum pulang sekolah. Cerita-cerita tersebut masuk dalam program closing story di sekolah. Closing story ini menolong saya untuk mendekatkan anak-anak dengan aneka jenis buku bacaan, terutama dongeng yang mereka sukai

Salah satu variasi yang saya lakukan adalah dengan menceritakan dongeng karya saya sendiri. Dari sekian banyak dongeng yang pernah saya ceritakan pada murid-murid, ada empat dongeng yang telah dibukukan oleh sebuah penerbit. 

Buku-buku tersebut menggunakan teks bahasa Inggris karena sekolah tempat saya mengajar di Surabaya menggunakan pengantar bahasa Inggris. Tentu saja mendongeng pun harus dalam bahasa Inggris.

Berikut ini judul buku-buku cerita anak yang saya tulis: 1) Lala, 2) Didi and Lisa, 3) A Little Duck and A Little Cat, dan 4) Three Friends. Anda bisa melihat sampul buku karya saya pada gambar di bawah ini.



Buku-buku cerita yang saya tulis ini selalu saya bawa ke mana pun saya mengajar di beberapa kota. Waktu saya mengajar di Purwokerto, Jawa Tengah, saya juga membacakan buku-buku cerita karya saya pada anak-anak didik. Mereka menyukainya. Saya juga memotivasi mereka untuk menuliskan cerita mereka sendiri.

Ketika saya mengajar di kota Pamulang, saya juga mengajak anak-anak untuk giat membaca. Saya memanfaatkan aneka koleksi buku bagus di sekolah tempat saya mengajar. 

Saya juga terlibat satu program menarik bersama tim guru di sekolah tersebut, yakni membawa satu buku setiap hari Jumat untuk dibaca siswa di rumah. Para murid diharapkan mengembalikan buku-buku itu pada hari Senin.

Ini semacam tugas baca anak bersama keluarga di rumah. Anak-anak suka sekali membaca dan memberi tanggapan positif. Demikian juga para orang tua sangat mendukung program ini.

Saya mendapati ada beberapa sekolah lain yang juga mempunyai program tersebut. Salah satunya di sekolah tempat saya mengajar sekarang di Tangerang. Siswa-siswa TK juga dipinjami buku dari sekolah untuk dibaca di rumah bersama orang tuanya saat akhir pekan. 

Saya mengajar anak-anak SD. Di sekolah ini ada kegiatan literasi selama 35 menit untuk kelas bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Anak-anak mendapat banyak kesempatan membaca buku di kelas. Bahkan di tiap kelas, ada pojok buku yang berisi rak buku dengan berbagai koleksi buku.

Koleksi buku saya pilih dari perpustakaan sekolah. Buku-buku saya ganti secara berkala. Pada awalnya, saya memberi contoh dengan memilih aneka jenis buku. Mulai dari fabel, aneka kegiatan kreatif siswa, pengetahuan sederhana dan banyak buku yang lainnya. Saya memperhatikan bagaimana perkembangan minat baca anak dengan program tersebut.

Pada bulan-bulan berikutnya, saya memberi tugas pada anak-anak secara berkala untuk membantu memilihkan judul buku di perpustakaan. Tentu saja dalam pengawasan saya. Cara ini menolong anak-anak untuk lebih akrab dengan berbagai buku di perpustakaan sekolah. Anak-anak juga saya ajak mengunjungi perpustakaan secara bergantian tiap minggu. 

Rupanya ada beberapa siswa saya yang sangat suka membaca dan rutin mengunjungi perpustakaan sekolah setiap hari dan meminjam buku untuk dibaca di rumah. Saya merasa sangat bahagia melihat minat baca murid-murid saya yang kian berkembang. 

Beberapa cara yang saya lakukan dalam mengisi kelas literasi di sekolah antara lain:
1.      Meminta anak-anak membaca satu buku dan menceritakan isi buku bacaan.
2.      Memperagakan isi buku yang dibaca.
3.      Menuliskan isi buku yang mereka baca dengan bahasa mereka sendiri.
4.      Menggambarkan isi buku yang mereka baca di selembar kertas.
5.      Membuat pertanyaan-pertanyaan dan jawabannya berkaitan dengan buku yang dibaca.
6.      Menuliskan hikmah atau pengetahuan baru dari buku yang dibaca. 

Variasi kegiatan harus dilakukan agar anak tidak bosan dengan kegiatan membaca buku. Cara lain yang saya lakukan adalah memotivasi anak-anak untuk membuat kisah bergambar sendiri. Ini saya lakukan pada bulan-bulan terakhir kelas literasi di akhir tahun ajaran. Alasannya, anak-anak sudah mendapat banyak sumber bacaan sehingga ada banyak ide menulis yang bisa mereka kembangkan. 

Mereka diharapkan menggambar tiga atau empat gambar menarik dan diberi teks singkat karya mereka sendiri. Apapun hasil yang mereka peroleh, mendapat penghargaan berupa pujian  saya di depan teman-teman sekelas mereka. Ini membuat mereka merasa senang dan nyaman. Mereka akan termotivasi untuk terus membaca dan menulis. 

Selain buku-buku bacaan secara fisik yang ada di perpustakaan sekolah, saya juga memberikan pilihan lain pada siswa untuk membaca buku-buku elektronik. Salah satu pustaka yang pernah saya berikan pada anak-anak adalah koleksi pustaka Let’s Read. Satu contoh fabel yang saya minta agar anak-anak baca berjudul “Tata dan Titikarya Ratna Kusuma Halim. Berikut ini tangkapan layar sampul fabel tersebut.




Siswa-siswa di kelas saya baru belajar tentang fabel. Karena itu, saya memberikan saran kisah fabel dari  koleksi pustaka Let’s Read pada mereka. Para wali murid mendukung kegiatan ini.  Saya berharap anak-anak bisa mengakses buku-buku bagus secara daring. Sebabnya, pandemi Covid-19 membuat anak-anak tidak bisa datang ke perpustakaan sekolah.

Salah satu murid saya memberi respon positif pada buku berjudul Tata dan Titi. Buku tersebut salah satu buku koleksi Let’s Read. Bahkan murid saya mampu memberikan tanggapan tentang buku tersebut. Dia menceritakan hal baik yang dipelajari, yaitu harus mau berbagi. 

Lalu murid saya juga menceritakan kalau dalam kesehariaanya, dia juga mau berbagi dengan sesama. Salah satunya ketika melihat anak-anak gelandangan atau orang tak mampu lainnya di pinggir jalan, ia dan keluarganya selalu berbagi makanan.

Pengalaman di atas salah satu bukti bahwa buku koleksi Let’s Read ternyata mudah dipahami anak-anak sesuai usianya. 

Pilihan bacaan seolah menjadi terbatas karena tidak bisa meminjam lagi di perpustakaan. Sejatinya, ini tidak menjadi halangan untuk mendapat buku bacaan yang bagus. 

Aplikasi Let’s Read ini sangat membantu anak-anak menemukan buku-buku yang berguna bagi mereka. Meskipun pandemi Covid-19 masih terjadi, hal ini janganlah menjadi hambatan dalam mengembangkan minat baca anak. Kita tetap bisa mengakses pustaka daring Let’s Read di mana pun kita berada.

Keunggulan pustaka digital Let’s Read ada banyak. Pertama, buku tersedia dalam bahasa Inggris, bahasa Indonesia dan aneka bahasa daerah. Kedua, buku ini dikelompokkan berdasarkan level baca. Level yang tersedia ada 6 yaitu My First Book, level 1, 2, 3, 4 dan 5. Jadi, kita bisa menentukan buku apa yang tepat untuk anak-anak. Ketiga, pegiat literasi bisa juga bergabung sebagai kontributor naskah dan terjemahan.





Berikut ini cara mudah untuk mengunduh buku dalam versi PDF dari laman Let’s Read The Digital Book of Children:
1.      Buka laman Let’s Read di: https://reader.letsreadasia.org/
2.      Pilih buku cerita yang akan diunduh.
3.      Pilih bahasa buku yang tersedia.
4.      Pilih download PDF.
5.      Pilih format portrait, landscape atau booklet.
6.      Buku dengan mudah diunduh.

Lihat hasil unduhan Anda di perangkat yang Anda gunakan, baik telepon seluler maupun komputer jinjing (laptop). Selain itu, Anda juga bisa mengunduh aplikasi Let’s Read melalui Play Store di ponsel Anda. Selamat mencoba!

            Cara mengunduh aplikasi Let’s Read di telepon seluler Anda menggunakan Play Store :
1.      Buka laman berikut: https://bit.ly/dowloadLR
2.      Pilih instal.
3.      Aplikasi terinstal di telepon seluler Anda dan siap digunakan.
4.      Pilih open.
5.      Ikuti langkah-langkah awal penggunaan aplikasi Let’s Read seperti pemilihan bahasa yang digunakan.
6.      Aplikasi sudah bisa digunakan untuk memilih judul buku yang ingin Anda baca.




Ketersediaan pustaka daring Let’s Read menjadi solusi guna memperkenalkan buku-buku elektronik bermutu tinggi pada anak-anak. Dengan demikian, minat baca mereka tidak akan berkurang tapi akan terus bertambah. 


Zaman kiwari, teknologi menolong kita untuk tetap bisa dekat dengan dunia literasi secara elektronik. Mari tetap kembangkan budaya membaca sejak dini pada anak-anak. Mari manfaatkan  inovasi-inovasi baru dunia literasi seperti Let’s Read agar anak tetap mempunyai minat baca yang tinggi.

Sebuah kutipan cantik anggitan W. Fusselman berbunyi,A reader today, a leader tomorrow. Ya, seorang yang rajin membaca hari ini akan menjadi pemimpin masa depan. Salam literasi!


14 Juni 2020
Ari Budiyanti, 
Seorang guru sekolah dasar dan penulis buku anak.

Rabu, 10 Juni 2020

Ketika Kukira Waktuku Tinggal Sekejap Saja




Ada rasa gundah saat tersandera sebuah prakira
Yang mungkin sungguh nyatanya tiada 

Namun ketika raga dalam sebuah lemah daya
Seolah tinggal sekejap saja berjalannya satu  masa

Lelah menjalani satu dera
Yang menguras emosi jiwa
Seperti sebongkah prahara
Menyurutkan ada asa

Namun perkiraan itu ada dalam satu perhitungan semata
Berharap tak benar-benar sebuah fakta

Bahwa jika memang tinggal sekejap lagi waktuku
Setidaknya hati telah terisi semua yang perlu
Untuk mencintai mereka yang merindu

Merindu buukan sekedar sebuah nama namun pengakuan sesama
 .....

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020





Selasa, 09 Juni 2020

Tersembunyi Dibalik Diam


Terkadang orang lupa bahwa diam itu tak selamanya menyenangkan
Dalam diam ada pendaman kecamuk rasa

Entahkah itu rasa tersakiti ataukah terlukai
Yang ada semua tersembunyi dalam sebuah diam

Terkadang diam adalah menyimpan hasrat hati yang mendalam
Akan hadirnya suatu harapan atas sebuah penantian

Diam yang lainnya terasa muram
Saat ternodai sebuah jalinan

Namun diam terkadang juga sebuah senjata pamungkas
Untuk mempertahankan sebuah ikatan persaudaraan

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020

Ilustrasi puisi dokpri

Menanti Mentari




Semalam lebatnya hujan menandai basahnya bumi
Semua satwa liar memilih bersembunyi
Ada yang di lubang pepohonan
Pun di balik bebatuan

Hanya ingin membebaskan diei dari hantaman dingin airnya
Yang menampik keras hingga ke persendian
Jika bisa ingin segera berakhir saja pekat malam
Yang semakin membuat hati terasa suram

Detik detik terasa bergulir panjang
Waktu yang dinanti tak kunjung tiba
Dingin menggigilkan seluruh badan
Menelisik sampai ke balik kulit

Mentari kapankah kau datang
Sungguh sudah lelah dalam kedinginan 
Karena sengatan hujan yang tak kunjung reda
Memberi satu memori pahit pada suatu malam

Sungguh mentari, kau dinantikan
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
10 Juni 2020

Ilustrasi dokumen Ibu Mardiyah

Rembulan yang Terluka




Malam telah kembali hadir
Bersama suara angin semilir 
Meski ada dingin yang mengalir

Menatap angkasa nan cerah 
Terang rembulan sungguh mempesona
Bintang-bintang pun bertebaran

Dalam hangatnya yang membungkus kulit insan
Tetiba lenyap menjadi sebuah sengatan kehampaan 

Rembulan yang di angkasa tak lagi nampak
Tertutup awan gelap pekat mendung

Sinar yang tadinya indah memberi keteduhan
Mendadak berubah kilatan mengejutkan

Tak ada lagi tarian bintang-bintang malam
Seolah menemani rembulan yang terluka
Karena hadirnya berakhir paksa
Tergantikan siraman deras hujan mengguyur bumi

Mengapa begitu tiba-tiba bergolak
Pergantian cuaca malam yang mendebarkan
Tak lagi ada ceria terpancarkan
Hanya ada suram dalam muara kemuraman

Rembulan seolah terluka di tempat persembunyian
Bintang-bintang pun serasa setia pada rembulan
Mereka bersama menghilang tertelan dalam gumpalan awan

 ...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020

Ilustrasi dokpri


Senin, 08 Juni 2020

Sebutir Kenangan yang Tergelincir


Masa indah adalah sesuatu yang nyaman untuk dikenang
Masa-masa di kala hati dipenuhi keriangan

Saat kau dan aku bersama dalam perjalanan
Menyambut masa depan di hadapan

Terkadang tenggelam dalam sengketa pergumulan
Yang menyebabkan hadirnya keributan

Namun semua telampaui sudah segala pergumulan
Saat kau dan aku menggapai harapan

Namun semua mendadak menghilang dari genggaman
Saat kenangan tergelincir dari ingatan

Kau dan aku tak lagi dalam kebersamaan
Mungkinkah semua telah terlupakan

...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020

Dokpri

Aku Pasti Telah Lupa


Saat pedih mengiris hati
Oleh kata-kata yang berbau anyir
Apalagi jeritan - jeritan kebencian
Datang bersamaan dengan kemarahan

Lalu terlupa dengan segala kebaikan 
Yang sudah diterimakan sepanjang masa
Bahwa hanya teringat segala kepedihan
Karena sebuah tindak ketidak adilan

Lalu apakah akan aku menyerah
Hanya termangu dalam pasrah
Ketika seluruh kalbu berdarah-darah
Hanya karena luapan amarah

Aku tetap mencintai 
Dalam sebuah ketulusan hati
Bukan karena aku tak tersakiti
Namun kupilih melepaskan luka nurani

Sungguh aku telah lupa cara membenci
Aku telah lupa cara membalas semua kata-kata keji
Aku telah lupa bagaimana cara menyakiti
Karena aku hanya mau mengingat kasih dan kebaikan Tuhan Pemelihara hidupku

Bahwa dalam saat paling tersesakku
Tuhan selalu bersamaku
...

Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
9 Juni 2020


Ilustrasi puisi dokpri


Minggu, 07 Juni 2020

Kepada Cinta Aku Mengadu



Hati dalam gundah yang tak terpahami
Akan gejolak berat menimpa nurani
Pada suatu rasa yang terpasung nyeri

Betapa berat menghimpit di perjalanan
Kala ratapan menjadi rintihan 
Memendam asa yang tertahan

Kepada siapa ingin kutaruh harapan
Ketika tersendiri dalam cengkeraman
Hanya ada cinta tempat pengalihan

Pada cinta saja aku mengadu
Tentang segala rasa rindu
Yang sudah memadu dengan sendu
....
Written by Ari Budiyanti
8 Juni 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti

Ilustrasi dokpri




Kamis, 21 Mei 2020

Jangan Kau Lupa Hari itu


Telah genap semua tugas yang harus diemban-Nya di dunia pada masa itu
Telah genap semua teladan nyata yang harus ditunjukkan-Nya pada masa
Telah genap pula semua semua yang tertulis di kitab nabi-nabi

Tentang lahir-Nya, hidup-Nya, mati-Nya, bangkit-Nya, hingga naik-Nya kembali ke tahta kerajaan-Nya di surga mulia
Semua terpatri nyata terjadi seperti dituliskan banyak saksi pada masa itu

Hari ini diperingati bersama segala bangsa yang percaya pada-Nya
Sebagai hari kenaikan-Nya ke surga
Terangkat dalam kemuliaan surgawi
Memberi pesan-pesan pada para pengikut-Nya bahwa Ia akan tetap menyertai

Hari bahagia ini terkenang sepanjang masa
Atas Satu Pribadi mulia penuh kuasa
Yang rela mengunjungi dunia penuh noda
Demi menyelamatkan umat yang dicintaNya

Percaya pada-Nya itu sebuah karunia bagiku
Biarlah imanku terus terjaga dalam segala masa
Karena janji-Nya tetap sama
Bahwa Ia beserta saya 
Dalam suka dan duka kehidupan di dunia

....
Selamat memperingati Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga bagi rekan-rekan yang merayakannya

Biarlah dalam masa pandemi nan berat ini kita semua bisa dikuatkan oleh kasih-Nya

Imanuel
....

Written by Ari Budiyanti
#puisiHatiAriBudiyanti
21 Mei 2020

Dokpri ilustrasi puisi


Saatku Menatap Bunga

Photo dokumen pribadi

Aku dan bunga sedang bersama
Dalam buaian kerinduan akan pesonanya
Bahwa bunga itu mekar indah senantiasa
Dalam segala suasana yang ada

Kala mendung menggelap
Atau angin bertiup kencang
Bahkan hujan deras menggegap
Mekarmu tetap tepat waktu datang

Tak peduli pada suasana
Tak pandang pada cuaca
Selalu akan hadir jika sudah waktunya
Itulah bunga yang sedang kupandangi di sana

Saat aku menatap bunga
Aku menatap dalam bahagia
Seolah segala cuaca hati berubah menjadi cerah
Karena bunga-bunga yang mekar berseri sungguh mendamaikan jiwa

...
Written by Ari Budiyanti
21 Mei 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti


Kamis, 14 Mei 2020

Katakan pada Pagi, Aku Menanti




Harapan
Itu yang selalu ingin kusematkan
Kala pagi kembali hadir di hadapan

Perjuangan
Di temani sinar mentari yang menawan
Menelusup kulit memberi kesehatan

Pergumulan
Meski nampak kerasnya sebuah perjuangan
Mengiringi sepanjang perjalanan

Ancaman
Terkadang berada di bawah sebuah kecaman
Bahkan terundung dalam tekanan

Masa Depan
Namun ada sebuah rasa penuh kepercayaan
Bahwa semua akan berakhir dalam kemenangan

Batin boleh meronta
Hati boleh merintih
Nurani boleh menjerit
Namun kaki harus tetap melangkah
Dalam arahan pemikiran yang benar
Jangan menyerah pada keadaan

Katakan pada pagi
Aku menanti harapan

...
Written by Ari Budiyanti
PuisiHatiAriBudiyanti
15 Mei 2020


Foto dokpri Mama Mardiyah