Seperti gumaman yang berisik
Seolah hanya ingin menelisik
Pada sebuah tanya bagi diri
Mengapa sunyi menemani bagai duri
Senyapnya malam membentang sepi
Mencari rimbunan bintang yang tiada
Atau rembulan sekedar agar menerangi
Tak jua ada tanda-tanda secercah cahaya
Aku terdesak dalam penjara rasa
Yang mengkungkung segala logika
Dalam emosi yang terus merajalela
Seolah lupa bagaimana mengelola asa
Sajak terus tiada henti mengalir
Menguntai aksara yang terukir
Melukiskan rasa pilu karena cinta
Yang tak kunjung jua menyatu jiwa
Berkejaran dalam benak saja
Semua rindu yang mengusik hati
Seolah lupa akan beratnya dera
Yang tercipta karena lelah menanti
Setiap ragu itu kembali menggelegak
Karena ruang terpisah memberi jarak
Lantunan nada kembali semerbak
Seolah ingin menguntai indahnya sajak
Bagaimana bisa rasa ini bertahan
Dalam terpaan gelombang kehidupan
Akan suatu penantian kebersamaan
Di antara penuhnya bentangan harapan
Sajak itu kembali menyeruak
Ingin melepaskan diri dari sesak
Menyimpan rasa yang terus bergejolak
Dalam tahanan buai cinta penuh semarak
...
Written by Ari Budiyanti
19 Januari 2020
#PuisiHatiAriBudiyanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar