Pixabay.com |
Kemarin
Masih juga sama terbersit banyak tanya
Pada siapa aku bisa melampiaskan rasa
Kala tiada lagi yang mungkin
Kadang hati melara sendiri
Tapi untuk apa
Bukankah kehidupan seringkali demikian adanya
Berputar lagi dan lagi
Menyimpan amarah pun tak guna
Menyimpan tangis hanya untuk menahan habisnya air mata
Karena apa yang kini menjadi bayangan
Terus datang mengelabui seluruh lamunan
Tak perlu ada
Tak perlu nyata
Iya saat ini hanya bisa
Mengadu pada senja
Di ufuk sana dalam doa
...
Written by Ari Budiyanti
#PuisiHatiAriBudiyanti
2-2.572
Mengadu dalam Doa.... Keren, Ari....🥰❤️ Salam, peri gigi
BalasHapusMakasih mbak Dewi. Kita doa sama-sama yuk hehe
BalasHapusAyuk....
BalasHapusIni mbak Dewi ya hehe
Hapus"Minyimpan tangis hanya menahan habisnya air mata." Rangkaian diksi yang manis sekali. Selamat beraktivitas, ananda Ari.
BalasHapusSelamat malam Bunda. Terima kasih banyak apresiaisinya selalu
BalasHapus