Dua tahun sudah berlalu. Kenangan indah di kota Lembang, Bandung Jawa Barat. Waktu itu, saya berdua dengan rekan guru ikut acara kebersamaan guru-guru di Kelapa Dua. Para guru dari sekolah Negri dan Swasta bergabung untuk berwisata bersama. Kami mendapat kesempatan mengunjungi floating Market yang ada di kota Lembang ini. Acara utama sudah digelar, bertepatan dengan perpisahan rekan guru yang sudah purna tugas sebagai pengawas gugus dan digantikan dengan pengawas baru.
Kami menikmati waktu untuk berwisata di lokasi sekitar floating market. Ada kenangan manis dan indah di sini. 2 tahun lalu masih belum selengkap yang sekarang pastinya. Saya melihat beberapa tempat sedang dibangun. Tapi sudah indah. Malang bagi kami karena hujan deras beserta angin membuat kami tak bisa berlayar di area floating market itu. Tapi setidaknya keindahan alam di sekitarnya dapat kami nikmati.
Kami menjelajah area wisata floating market dimulai dari tempat pertemuan atau semacam aula. Di bangunan utama ini terdapat kolam renang yang memikat hati. Tapi pastikan Anda bisa berenang jika ingin menikmati sejuknya air di kolam renang ini. Letaknya yang cukup tinghi dibanding lokasi sekitarnya membuat kita merasa berenang di awan. Apa maksudnya ya. Mari saya perlihatkan fotonya.
Mendung di langit biru yang berubah menjadi kelabu. Dibatasi oleh pemandangan alam hijau indah berseri nampak sejuk di hati. Lalu kolam renang yang seolah ingin menumpahkan airnya namun tak kuasa karena terbendung sempurna. Berenang di sana memberi nuansa alami yang luar biasa.
Apakah saya berenang di sana? Tentu tidak. Syarat utama tidak saya miliki. Saya tidak bisa berenang tapi bisa foto dekat kolam renang. Bukan hanya itu, saya dan dua teman berdiri melipir kolam renang untuk berfoto bersama. Untung saat itu belum datang angin kencang yang bisa meniup kami masuk kolam renang.
Puas dengan berselfi ria di area kolam renang, kami berkeliling area bangunan utama tempat pertemuan. Ada lukisan indah di dinding sekitar bangunan. Dilukis dengan sempurna sehingga nampak asli.
Kira-kira ini foto bangunan di mana ya? Lalu coba lihat gambar berikutnya.
Pada lukisan ke dua di dinding ini nampak deretan kursi untuk duduk santai. Senang ya. Seperti tempat yang padat penduduk kalau melihat lukisan susunan rumahnya.
Dari tempat itu saya melihat suatu bangunan lain lebih kecil dan ada banyak pot bunga. Dalam hati saya berkata, saya harus ke sana.
Maka, melewati gunung terjal dan lautan pun ku rela jalani. Bahasa hiperbolanya demikian ya. Maksudnya apapun yang terjadi saya akan menuju ke bangunan penuh bunga itu. Yang masih memberi tanda tanya di hatiku.
Lalu kami menuruni jalan menuju pemandangan indah lainnya.
Ada satu pohon indah yang penuh bunga. Namanya bunga terompet. Mekar indah memanjang persis bentuk terompet.
Tak jaub dari pohon bunga terompet, saya mendengar suara air. Iya benar ada sebuah kolam kecil. Kolam ikan yang penuh dengan ikan. Warnanya yang oranye sampai kuning keemasan sungguh kontras dengan beningnya air. Jika kita duduk dekat kolam ikan dan menebarkan pakan ikan, maka ikan-ikan itu akan berenang menyusuri kolam menuju kita. Indah sekali. Saya sempat mengabadikan momen berkumpulnya ikan-ikan ini mengejar makanan.
Tapi Anda tidak boleh memancing ya di tenpat ini. Ingat peraturan itu.
Tak jauh dari kolam ini tumbuh beraneka macam bunga. Bukan hanya bentuk saja yang beragam namun juga warnanya.
Bunga ungu ini nampak indah dan sangat kontras dengan warna hijau daunnya. Lalu juga ada bunga merah yang mirip es krim dari kejauhan. Sayang sekali saya tidak tahu namanya.
Lalu saya melihat lagi bunga ungu lainnya yang ukurannya lebih kecil. Mereka mekar berkelompok.
Bunga ini namanya Lantana camara. Bunga Lantana ini ada beraneka warna. Namun yang saya lihat di sana varian ungu.
Di mana teman-teman saya berada? Jangan tanya, kalau sudah bertemu bunga, saya lupa segala. Teman-teman pergi ke mana, saya masih ada di antar bunga-bunga. Sampai akhirnya, dari kejauhan mereka memanggil saya. Dan menunjukkan sesuatu yang saya cari. Rainbow Garden.
Kami berempat hanya foto bersama di.luar gerbang bertuliskan Rainbow garden. Setelah itu teman-teman berkeliling di luar. Saya masuk sendirian ke dalam Rainbow Garden. Memang bayar tiket, waktu itu Rp. 10.000,00 dan saya dapat topi yang disewakan free asal ada tiket masuk.
Namun sebelum masuk ke Rainbow Garden, saya dan rekan saya Tabitha, semoat mengabadikan sebuah lokasi indah tak jauh dari tempat kami berdiri. Dengan latar belakang larik tanaman beraneka warna yang berjajar rapi ini mengingatkan saya pada salah satu taman ternama di dunia. Keukenhof Park di Belanda.
Taman bunga Keukenhoff juga ditanami larik-larik bunga yang berwarna warni dengan kolam jernih yang menghiasinya.
Rupanya pesona kolam memang menjadi wajib untuk kesejukan taman bunga. Termasuk dalam penyediaan air bagi tanaman di sekitarnya.
Perbedaannya di kolam ini tidak nampak ada ikannya dan lebih luas. Hampir mirip sungai yang menaglir di sepanjang taman. Tapi aneka bunga yang ditanam dalam barisan rapi mirip. Meskipun tidak nampak persis sama. Setidaknya ide menanam bunga dalam barisan rapi, sama-sama digunakan di sini untuk mempercantik taman.
Baiklah saya lanjutkan kisah Rainbow Garden. Teman-teman saya berpisah di sini dengan saya. Maka masuklah saya dengan mengenakan tudung kepala alias caping. Ingat ya caping, bukan capung. Tentu saja setelah saya membayar uang tiket masuk.
Dari bangunan atas juga nampak pemandangan yang sama dengan saat saya berada di luar karena jendelanya dari kaca.
Saat saya masuk ke area Rainbow Garden ini, ada bunga-bunga krisan yang disusun rapi dalam tempat-tempat tumbuh yang disediakan. Saya penggemar bunga Krisan. Bunga ini sangat indah dengan berbagai varian warna.
Ada krisan berwarna merah. Mereka sedang mekar cantik semuanya.
Varian krisan warna kuning dan putih juga saya temukan di sini.
Saya dapati bunga krisan warna ungu muda dan putih. Media tanam selain tanah juga dilengkapi dengan semacam sekam.
Bunga krisan ini warnanya ungu atau merah muda menurut Anda? Seperti merah muda tapi ada semburat mengarah pada warna ungu. Iya meskipun dominan warna pink.
Sungguh kenangan manis berada di sana. Dikelilingi bunga-bunga aneka warna.
Entah kemalangan atau keuntungan. Saat saya ada di dalam rumah bunga ini, tiba-tiba hujan sangat deras. Saya sendirian tanpa teman satu sekolah. Syukurlah ada beberapa guru lainnya yang juga terjebak hujan deras dan angin di tempat yang sama. Bahkan berkenan memotret saya bersama bunga di rumah bunga itu.
Sambil menunggu hujan reda, saya mengamati bunga-bunga yang dikoleksi di dalam rumah bunga ini. Kalau bunga krisan ditanam di alam terbuka, maka bunga mawar dengan aneka varian warnanya ada di sini.
Bunga mawar merah memeriahkan hati pengunjung. Menebarkan semangat keberanian.
Tak hanya warna merah. Ada mawar warna pink yang menebarkan suasana romantisme.
Warna pink pada mawar ini memberikan nuansa damai. Seperti hati yang dipenuhi cinta.
Bukan hanya mawar yang memilik satu warna saja pada satu bunga. Ada juga beberapa varian bunga yang saya sebut saja bercorak apik layak ya batik alam.
Perhatikan kombinasi warna mawar ini. Samakah dengan koleksi berikutnya?
Jelas sangat berbeda bukan? Ada pula warna lainnya yang tidak hanya merah dan pink.
Selain kombinasi merah dan pink, ada juga merah marun dan putih. Alangkah luar biasanya Tuhan yang mendesain semua keindahan mahkota bunga mawar ini.
Ada juga koleksi mawar kuning yang membuat ceria dan meriah hati orang yang melihatnya.
Lihatlah, ketika mawar-mawar itu disusun dengan rapi dan teratur, nampak indah sekali.
Perhatikan latar belakang luar ruangan yang saya ambil dari atas ruang tempat mawar-mawar ini. Nampak sangat indah penuh warna ya.
Lalu apakah hanya ada mawar saja dalam rumah bunga ini? Tentu saja tidak. Ada bunga indah marigold warna kuning. Ada aster kecil warna pink. Semua disusun manis untuk memikat pengunjung agar bisa betah tinggal di kelilingi bebungaan cantik ini.
Karena hujan telah reda, saya memutuskan kembali ke bangunan utama tempat rombongan berkumpul. Tapi tetap saja saya tidak terburu-buru. Saya menikmati pemandanga bunga-bunga ini seusai hujan. Nampak lebih segar.
Ada juga bunga lainnya yang dominan warna kuning. Mungkin juga jenis aster yang lainnya.
Jika mau menjelajah lebih, bisa turun melalui jalan setapak di bagian bawah bunga-bunga. Tapi saya tidak menejlajah lagi mengingat waktu sudah mau jam pulang.
Saat saya keluar dari Rainbow garden, saya sempat melihat lagi sederetan bunga ungu dalam pot. Tapi foto di atas saya ambil sebelum hujan.
Di luar taman masih ada bunga angrrek atanah yang terlewati. Warna kuningnya cerah.
Kemudian saya mulai berkeliling mencari teman saya. Sungguh puas hati saya menikmati wisata bunga di area Floating Market. Mungkin ada beberapa rekan yang kecewa karena tidak bisa melihat pasar apung. Cuaca yang tidak mendukung. Tapi saya merasa sangat puas bahkan menikamti masa-masa saat terjebak dalam hujan deras. Saya terjebak bersama bunga.
Itulah kenangan manis yang ingin saya kenang selamanya. Ternyata indah sekali merenda kembali kenangan di Rainbow Garden dan Floating Market yang berlokasi di kota Lembang, Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Wisata di negeri sendiri tidak kalah indah dengan wisata di manca negara.
Apakah Anda pernah kemari? Jika belum, bisa jadi tempat wisata yang direkomendasikan untuk dinikmati bersama keluarga tercinta. Apalagi di akhir pekan ini. Selamat menikmati waktu Anda bersama keluarga tercinta.
Salam bunga dari pencinta bunga
....
Written by Ari Budiyanti
13 Desember 2019
..
Baca juga : rainbow-garden-wisata-bunga-di-lembang-bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar