Kau... yang begitu dekat...
Mengapakah terkadang terasa sangat jauh..
Tersedihkah jiwa ini karena sendu..
Ketika sapamu tak menghampiriku
Mengapa..
Itu yang kutanyakan pada diri
Adakah kesalahanku padamu
Sesaat gundah itu tiba..
Namu..
Kutepiskan segala prasangkaku
Kataku.. mungkin bukan karena aku
Mungkin..
Ada sejuta mungkin sehingga kau jauh
Meski kau dekat..
Pahamkah kau bahasaku
Mengertikah kau jerit nuraniku
Yang merindukan sangat kebersamaan
Yang menantikan perjumpaan
Beginilah saat rasa melanda
Begitu saja datang
Tanpa pesan peringatan akan tinggal
Begitu menyesak sesaat
Bisa apakah aku untuk mengusirnya
Aku tak kuasa
Karena kau selalu di mana - mana
Kau selalu muncul saat mataku terpejam
Lalu bagaimanakah aku menepisnya
Kalian yang pandai merumuskan matematika
Adakah rumus menekan sang rasa
Ada rumus mengusir keinginan bertemu
Adakah rumus mengabaikan hadirnya sang rasa..
Ah seandainya ada..
Berilah aku satu
Hati sudah terlanjur terpikat padamu
Sudah terlanjutkan rasa menjadi cinta kah
Sudah bertumbuhkah menjadi keinginan bersama
Waktu.. katanya yang bisa menjawab
Yang bisa mengartikan maknanya dalam kesabaran
Dan kesetiaan pada satu rasa ini
Pesonamu itu telah menjebakku
Membuatku tak berdaya
Sekuat apapun usahaku berdamai dengan sang rasa
Selalu saja aku kalah dan tersiksa
Oleh rindu dan cinta yang tak jua menyatu
Di dalam sebuah doa dan penantian
Written by Ari Budiyanti
Malem-malem
Di kos Kelapa dua
Sambil nahan lapar..
September 19, 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar