memotivasi diri

Teman-teman terkasih,

jika kau masih hidup sampai sekarang,
berarti kau masih beroleh anugerah Tuhan
yaitu kesempatan untuk mewarnai dunia dengan cerahmu'


My Beloved Friends,
if you still alive,
that means you still get a grace from God,
a chance to color the world with your bright.

Minggu, 26 Mei 2019

Duka karena insan kecil

Sontak hati saya menangis ...
Terluka melihat iring iringan mereka
Jiwa jiwa milik para insan kecil
Yang menyerukan kebencian mendalam
Yang mengingini kematian seseorang
Dan tanpa malu menyerukannya
Dalam ketetbukaan ...

Di manakah keindahan jiwa - jiwa mereka
Yang seharusnya dipenuhi kasih sayang
Yang seharusnya diukirkan kepedulian pada sesama
Yang semestinya ditanamkan hasrat mengasihi sesama ciptaan Tuhan

Di manakah nurani kita
Para orang dewasa yang mendengar
Dan memandang seruan-seruan keji itu
Apakah peran kita ..
Sudahkan lebih mengawasi lebih dalam
Sudahkan membentengi lebih bijaksana
Jiwa jiwa insan kecil lainnya
Yang ada disekeliling kita

Ini bukan sekedar pawai..
Ini rusaknya moral manusia..
Ah.. lebih banyaklah meluangkan waktu berkarya
Mendidik jiwa jiwa insan kecil ini
Lebih banyaklah berdoa
Menjagai mereka agar terjauhkan
Dari racun kebencian
Dari racun perpecahan bangsa
Dari racun yang ditebarkan penuh dengki

Oh Tuhan..
Ampunilah kami
Ketika kami kurang serius
Mendidik jiwa jiwa insan kecil
Yang Kau percayakan pada kami

Tangisan pilu seorang pendidik melihat aksi jiwa jiwa insan kecil di kota Jakarta beberapa hari lalu
Written by Ari Budiyanti

Sabtu, 25 Mei 2019

Ketika Aku Tiba-Tiba Tiada

Ketika ku tiba-tiba tiada
Di bayang-bayang sapuan senja
Oleh impian segala cita
Seperti harap indah dua jiwa

Ketika ku tiba-tiba tiada
Oleh indahnya semerbak bunga
Tenggelam dalam harumnya pesona
Terbangkan ingin diri dalam semerbaknya

Ketika aku tiba-tiba tiada
Tersisa aksara dalam dongeng semata
Atau kisah cinta dalam rangkaian kata
Yang mengalun dalam untaian nada

Ketika aku tiba-tiba tiada
Oleh kayanya ilmu tumpukan buku saja
Hanyut dalam buaian bijaksana
Karena hikmat indah para pujangga

Ketika aku tiba-tiba tiada
Jangan sedih pun berduka
Hanya kenangkan saja dalam rasa
Yang terpatri indahkan segala masa

Ketika aku tiba-tiba tiada
Semoga ku telah selalu ada
Dalam batas rindu memori jiwa
Yang mengiring dalam perjalanan senja

Ketika aku tiba-tiba tiada

....
Written by Ari Budiyanti
25 Mei 2019

Sedih dan Ku Berdoa

Saat rentetan peristiwa terjadi
Menggugah emosi batin merintih
Duka mengalir bersama getir
Melihat pertikaian di bumi pertiwi

Perang kata-kata di sana sini
Beradu kemarahan saling memaki
Tak ingin aku bersembunyi
Menganggap batin tenang terkendali

Hancur hatiku mendengar berita
Bahkan melihat rentetan peristiwa
Bukankah kita adalah saudara
Memiliki bumi pertiwi yang sama

Mengapakah kerusuhan terjadi
Mengapakah ada korban jiwa dan terlukai
Mengapakah terus menorehkan pedih
Di bumi pertiwi yang sedang bersedih

Bisakah semua ini mejadi yang terakhir
Jangan ada lagi tangisan karena bertikai
Bisakah bersama mewujudkan damai
Bagi Indonesia bumi pertiwi

Ku tak tahu harus berkata apa
Kupanjatkan berlarik doa
Untuk segenap bangsa
Damailah bumi Indonesia

....

Written by Ari Budiyanti
25 Mei 2019

Kamis, 23 Mei 2019

Paduan Segala Nuansa Rasa

Resah
Saat menderu desakan rasa
Seumpama sang bayu kencang melanda
Membuat dedaunan pohon berdansa

Gundah
Saat pesona indahnya mendera
Seumpama melayang layang sang jiwa
Membuat hati terbangkan segala damba

Rindu
Saat sehari kau tak hadir menyapa
Ku tahu bukan karna sengaja
Namun sungguh kau tak kuasa

Cinta
Saat kupikir itulah satu-satunya alasan
Ketika ku sungguh terlalu menantikan
Sekedar menanti kabar keberadaan

Ketika semua gejolak itu berpadanan
Dalam satu saja kuatnya hempasan
Membawa nuansa hati dalam paduan
Menyatu resah, rindu, gundah dan cinta

...
Written by Ari Budiyanti
23 Mei 2019

Merindu Kisah Sejati

Ku bilang lelah
Sungguh tak betah

Ku kata jengah
Sungguh tak pernah

Hari berganti hari
Terlewati sendiri

Dalam resah dan sesak
Yang kian lama mendesak

Kuingin berhenti
Sungguh tak terperi

Bila masih kujalani
Sungguh hanya kebaikan hati

Kau terus berjuang
Tak mengenal kata pantang

Pantang menyerah
Terus berserah

Melihat giatmu penuh harap
Hatiku tersemangatkan derap

Melihat caramu mencinta
Membuatku belajar menerima

Bahwa kisah itu bisa ada
Ketika dua mau berjuang bersama

...

Written by Ari Budiyanti

#PuisiHatiAriBudiyanti

October 16
2019

Selasa, 21 Mei 2019

Pugar Rindu

Ah rindu lagi padamu terasa
Yang tersayang di ujung lain dunia
Terpisahkah oleh luasnya samudera
Ataukah sebatas membentang cakrawala
Rindu bersua dalam padanan jiwa
Rindu berkisah dalam untaian nada

.... terpisah lama darimu membuatku merasa ...

Ah cemburu..
mengapa kau buat hatiku menderu
Dalam kobaran api memburu..
yang tak kunjung berhenti berseru
Cemburuku karena rindu sapamu
Mengertikah kamu..?

.... berhentilah merindu dan segeralah bertemu...

Di sana kekasih hatiku
Kau dengarkanlah suara kalbu
Yang membatin lagu nuansa sendu
Karena sudah membiru hati merindu

Segeralah datang, segeralah bertemu
Agarku menuangkan semua rindu
Tak lagi hanya dalam bait-bait lagu
Tak pula dalam larik-larik kata pilu

...

Written by Ari Budiyanti
21 Mei 2019

Senin, 20 Mei 2019

Jangan Takut, Jalani saja

Bila bisa ingin berhenti saja
Detak jantung ini
Agar tiada detak cemas

Jika mungkin ingin berhenti saja
Denyut nadi ini
Agar tiada denyut takut

Pun seandainya ingin berhenti saja
Desah nafas ini
Agar tiada desah resah

Ah ..
Bagaimana bisa setakut ini
Bila mendengar segala berita

Mengapa..
Harus cemas merajai
Terlebih gundah menemani

Tak perlu takut pun gelisah
Menanggapi semua kisah
Percaya dan jalani saja

Bukankah kita punya Tuhan
Yang lebih berkuasa atas hidup dan mati
Mengapa resah dan gelisah pun gundah

Berserah pada Sang Pengatur Kehidupan
Berjaga-jagalah senantiasa dalam doa
Percayalah semua ada makna indah

Usirlah segala takut dan cemas
Buanglah emosi negatif merintih batin
Kuatkan imanmu pada Sang Penguasa

Jangan Takut, Jalani saja
..

Teruntuk bangsaku tercinta
Doaku agar terjagai damai dan keamanan  di negara tercinta Indonesia
Tanah Air Tumpah darahku

Written by Ari Budiyanti

Putri Mimpi

Semalam
Dia datang lagi menyapaku
Dia ingin bersahabat denganku
Dia membuatku tak ingin terbangun

Semalam
Dia berkisah lagi indahnya dunianya
Dia membentangkan semua pesona
Dia ingin menahanku dalam alamnya

Semalam
Dia sekali lagi hadir
Dia membawa segala bunga yang kusuka
Dia menceritakan banyak kisah menarik

Semalam
Dia menyapaku lagi dan lagi
Dia membuaiku agar terus di sisinya
Dia mencoba agar ku terus terlelap

Semalam
Aku bilang padanya
Duniamu indah penuh ceria
Aku suka

Semalam
Ku bisikkan padanya
Bila bisa memilih
Aku pun ingin tinggal

Semalam
Ku serukan padanya
Duniaku berbeda
Tak bisa selalu berdua

Semalam
Dia kecewa padaku
Akan pilihanku
Tak bisa bersanding

Semalam
Dia menjauh pergi tak mau lagi
Datang memberiku mimpi indah
Karena dia tahu aku pasti terbangun

Semalam
Dia tak lagi datang
Tak ada pamitan
Hanya begitu saja sirna

Semalam
Aku sadar
Bahwa dia
Si putri mimpi

..
Written by Ari Budiyanti
20 Mei 2019

Minggu, 19 Mei 2019

Meredam pening

Saat hari beranjak siang
Tak kunjung pening hilang
Sungguh alasan apa tak terbayang
Hingga siksa di kepala menghalang

Ingin ini ingin itu
Melakukan semua sibuk kegiatanku
Namun tak kuasa menahan ngilu
Bagai tertusuk sembilu

Hanya berbaring memandang atap
Terkurung dalam bingkai ruang harap
Berharap teredam pening tertahan
Agar segera selesai semua kewajiban

Writtwn by Ari Budiyanti

Sabtu, 18 Mei 2019

Bunga Cinta

Mengapa bunga
Menjadi pertanda
Sebuah makna
Yaitu cinta

Mengapa bunga
Menjadi perlambang
Tanda bahagia
Yang terkenang

Mengapa bunga
Menjadi hadiah
Penuh dalam rasa
Rindu yang megah

Mengapa bunga
Menjadi kisah
Penyatu dua jiwa
Yang dilanda resah

Mengapa bunga
Menjadi pemadu
Dua insan berdua
Yang tak kunjung terpadu

Mengapa bunga
Menjadi tanda cinta
Ketika bunga berwarna
Mempesona

Iya .. mengapa?

...
Written by Ari Budiyanti

Jumat, 17 Mei 2019

Tak semua sekuat dirimu

Jangan paksa aku
Menjadi sama sepertimu
Aku adalah aku
Dengan segala lemahku

Badaiku bukan badaimu
Kuatku bukan kuatmu
Mampuku pu bukan setara denganmu
Jadi biarlah aku menjadi aku

Lisanmu pilihlah yang menguatkan
Jangan biarkan hati lemah terhempaskan
Oleh rangkaian kalimat melemahkan
Jangan hina yang kuatnya tak sepadan

Tak bisa kau ukurkan timbanganmu
Pada orang lain yang berbeda ukuran
Karena Tuhan limpahkan talenta untukmu
Tak sama yang padanya diberikan

Mengerti dan pahamkan
Tak baik saling meremehkan
Meski dalam bahasa halus tersamarkan
Jadilah saja pemberi teladan dalam lisan

Maafku bukan karena salah
Maafku karena ingin jaga relasi
Maafku karena ku berusaha ramah
Padamu yang telah dalam melukai

Mari saling menjaga hati lagi
Dalam suasana yang terkadang mendung
Jangan tambah sakitnya hati ini
Oleh untaian amarah tak terbendung

Jadilah bijak pada dirimu
Agar orang lain melihat indahmu
Tak lagi memaki dalam bahasamu
Simpan amarah dan emosi dalam doamu
..

Written by Ari Budiyanti
18 Mei 2019

Kamis, 16 Mei 2019

Dia, memberiku bunga lagi

Sejenak berbincang dalam hangat
Sapa menyeruak membuang penat
Bicara ini dan itu dalam semangat

Hingga memuncak dalam beda
Pendapat yang salin diutarakan terbuka
Ini dan itu hingga ke sini dan sana

Sempat saling bersitegang
Saling kuat pendapat terpegang
Hingga emosi lari kencang

Namun segera saling merasa
Bahwa beda bukan menjadi jeda
Saling mengalah dan menerima

Bukan terpenting siapa yang terbenar
Menjaga relasi dalam hati ber binar
Ku berikan canda tawa untuk saling sadar
Dia beri bunga sebagai tanda pengantar

Pengantar berbaikan di malam ini
Pengantar pendamaian di sekilas sepi
Pengantar tidur di sejenak mimpi

Terimakasih untuk bunga itu

...
Written by Ari Budiyanti
16 Mei 2019

Selasa, 14 Mei 2019

Menyisiri Mimpi

Terkuak segala pikirku yang tersembunyi
Dalam suatu ruang tak tertemui
Dalam hempasan gelombang berduri

Mengangkasa segala bayang dalam diri
Akan keharmonisan sebuah melodi
Yang teruntai dalam alunan nada sepi

Lalu lelap malam membawa lagi
Hadirnya segala yang tersimpan memori
Mengejutkan semua pesona mimpi

Saat tekanan hadir
Membuat semua kreatifitas tersingkir
Oleh sebuah target yang terpikir

..
Written by Ari Budiyanti
14 Mei 2019

Jumat, 10 Mei 2019

Kisah Kita

Merajut di antara kisah kita
Yang terenda dalam larik-larik kata
Teruntai dalam lautan makna
Dalam kalimat-kalimat ramah bahasa

Entah di mana awalnya
Saat hati mulai saling berkata
Merangkai setiap rajutan cinta
Dalam pesona samudera rasa

Berawal dari saling bercerita
Pun lalu saling membaca
Setiap tulisan dari jiwa
Yang merindukan perpaduan bersama

Beriringan terus menguntai aksara
Menjadi lebih dari sekedar larik berita
Terkadang pun puisi tercipta
Hasil perbincangan kita di dua kota

Meski jauh jarak ku dan kau
Namun asa menjembatani rindu
Dalam banyak bincang seru
Segala kisah menjadi satu

Saat damba bersama merajut sukma
Menanti saat bertemu dalam rupa
Bukan semata tulisan saling menyapa
Namun kebersamaan dua jiwa selamanya

..
Written by Ari Budiyanti
11 Mei 2019

Senin, 06 Mei 2019

Hampir Batal

Ketika satu terhalang
Karena sakit badan menyerang
Sehingga urung datang

Satu yang lain bersemangat kurang
Ingin memberi alasan sembarang
Agar diundur pertemuan yang jarang

Dua yang lain lagi pun begitu sibuk
Sungguh tak bisa juga menghadiri
Ada yang lebih penting saat itu

Empat telah menunjukkan
Akan batalnya pertemuan
Namun ada kisah lain membuatnya jalan

Satu menunda kegiatan lain
Demi menjalani pertemuan
Yang sudah direncanakan

Satu yang lain sudah persiapan
Guna memimpin pembicaraan
Tentang bagaimana menjalani kehidupan

Dua memberi semangat untuk bertahan
Agar terus berlangsung pembahasan
Satu yang tadinya tidak bersemangat
pun akhirnya datang karena sempat

Empat jam pertemuan
Berbagi kisah kehidupan
Juga kisah pengharapan
Pula kisah perjuangan

Ketaatan menjadi motor
Iman menjadi pertimbangan
Akan hidup dalam perbedaan
Demi menurut pada Sang Tuan

Tuan yang jadi sesembahan
Seluruh umat di semesta raya
Tuan yang adalah Tuhan
Yang memelihara dunia

Hampir batal mendapat keindahan firman
Yang terangkaikan bagai intan berlian
Lebih berharga dari segala yang lainnya
Yang sering kebanyakan orang abaikan

Terimakasih Tuhan
...

Written by Ari Budiyanti
7 Mei 2019

Minggu, 05 Mei 2019

Merak, Sang Primadona

Menatap indahmu
Semarak ekormu
Bertahtakan mata semu
Mempesona berkilau terkena sinarmu

Kau rebakkan tanpa ragu
Memamerkan rentangan belakangmu
Yang adalah sumber cemerlangmu
Menarik setiap mata memandangmu

Tenunan indah larik-larik warnamu
Beri cerah nuansa hijau, biru dan ungu
Tak berani mendekatimu
Karena tajamnya mata dan paruhmu

Kau sungguh indah tak terkira
Tak mampu mulut bersuara
Membicarakan desain indah Pencipta
Dalam sebuah maha karya

Engkaulah burung Merak Sang Primadona
..

Written by Ari Budiyanti
5 Mei 2019

Sabtu, 04 Mei 2019

Lalu Lalang

Di perhentian mana
aku ingin berlabuh
Aku tak tahu

Keindahanmu tak tergantikan
Tak kuingini yang lainnya lagi

Bila kisah harus terangkai
Dalam nada-nada cinta

Namun rindu menggebu
Terkadang hilang tertutup debu

Lama menanti bukan tak mampu
Hanya lelah menjadikannya tak mau

Segeralah kau ke mari datang
Agar bidukku tak perlu lama terbentang
Di tengah lautan dalam bayangan

...

Written by Ari Budiyanti

Jumat, 03 Mei 2019

Jangan Pernah Berhenti

Kayuh lagi biduk itu ke tepian...
jangan pernah berhenti...
sampai tujuan itu tercapai...
bahkan ktika tidak ada dukungan...
ingat selalu cinta di hati...
yang menjadi kekuatan setiap hari....
Kegagalan terjadi hanya pada saat kita berhenti berusaha...

Keep praying...
Keep fighting...
Keep trying...
Keep doing the best

Pasir Putih

Engkau terhampar di hadapanku..
di bawah kakiku..
menggelitikku untuk bermain denganmu..
namun ku tak mampu..
hanya melewatimu..
menapakimu..
dan meninggalkanmu..
Pasir putih

Menanti Bintang Menari Bersama Rembulan

Dua bahagiaku saat kau bersenandung
Di gelapnya malam tanpa lampu berpijar
Di kesunyian sepi pekat tanpa mendung
Berjajar di angkasa raya memberi sinar

Pun satu pijar terang terbesar
Nampak dari tempatku berdiri
Menengadah menatap yang terpancar
Memberi kesejukan di hati tak terperi

Saat cahayamu menghiaskan malam
Dalam untaian nada riang penuh pesona
Pada hati yang di dera lara mencekam
Kehadiranmu membawa nada ceria

Sinar keemasanmu beradu sendu
Merangkai irama dalam tarian pilu
Bersama menghias angkasa raya
Di gelapnya malam pekat terasa

Di sini masih aku menatapmu
Dalam harap akan bertemu
Akan dia yang di sudut rindu
Yang terlambangkan oleh hadirmu

Aku menulis tentang apa dan siapa
Yang datang saat malam menjelma
Bila tak terkalahkan oleh mendung jua
Keindahanmu sungguh pelipur hati lara

Ku menulis tentang rembulan dan bintang
Yang menari bahagia penuh riang
Keberadaannya sebagai perlambang
Akan dia, seseorang yang cemerlang

Aku menulis tentang apa dan siapa
Rembulan, bintang dan yang tersayang
Keberadaannya tetap di angkasa
Seperti menetapnya dia dalam bayang

...

Written by Ari Budiyanti

Badai Hati

Kemelut menggelayut
Membawa memori terhanyut
Akan rindu masa lalu
Saat hidup tanpa kalut

Sudahkah penat bertambah berat
Mengiringi langkah kaki menapaki hidup
Jangankan gairah hidup dan semangat
Harapan yang sarat akan redup

Ah jiwaku kemanakah lajumu
Apakah pembuat dahaga kalbumu
Terlupakah akan Sang Pemandu
Yang tak pernah lekang oleh waktu

Bilakah surut badai di perjalanan
Mengiringi kemelut hati tersembunyi
Adakah kisah lain kehidupan
Dalam dambanya pecahkan misteri

Ketika nadi mulai letih
Dalam gurat-gurat pesona resah
Mendung langit hati menambah perih
Membutuhkan sauh penghalau gundah

Ah kemelut
Akankah kau segera berlalu
Hanya dalam dua tangan bertelut
Berpasrah dalam rangkaian doa bertalu
..

Written by Ari Budiyanti


Guruku, Jasamu padaku Tak Terbalaskan

Pada masa kecilku
Aku kau bimbing dengan senang
Terkadang ada nakalku
Kau bimbing dengan sabar
Mungkin pernah emosimu karenaku
Tak lupa menegurku selalu
Kadang lembut, pun kadang tegas

Ketika itu
Ku tak pernah tahu
Memikirkannya pun tak pernah
Berapakah gaji kau terima
Di masa itu
Untuk menjadi guruku
Apalagi
memikirkan kesejahteraanmu
Tak pernah melintas di kepalaku
Yang masih belia sekali

Enam tahun aku bersamamu
Di masa-masa awalku sekolah
Belajar semua hal dasar pertama-kalinya
Membaca, menulis, berhitung
Pun juga mewarnai, menggambar, melukis
Semua ilmumu kau berikan padaku
Sebagaimana ku perlu

Puluhan tahun berlalu
Lama tak kita bersua lagi
Lama tak ku tahu beritamu
Dan kini
Aku menjadi sepertimu
Berdiri di hadapan murid-muridku
Mengajari mereka semua
Apa yang pernah juga ku dapat darimu

Sekarang ku tahu
Bagaimana mereka membayar jerih lelahku
Banyak orang bilang
Kalau kau ingin kaya jangan pernah jadi guru
Aku masih tidak bisa menandingimu
Dalam kerelaan bekerja setulusmu
Aku masih memilih
Di sekolah apa aku mau mengajar

Guruku
Selamanya jasamu padaku tak terbalaskan
Tak tahu bagaimana aku bisa
Selain melanjutkan karyamu
Mendidik generasi bangsa
Mendidik para penerus negara
Dalam perjuangan setulus yang ku bisa

Terimakasih guruku
Salam sejahtera untukmu
Semoga selalu kesehatanmu terjagai
Pun kebahagiaanmu terpenuhi
Jasamu guruku
Sungguh tiada terkira bagiku
Doaku selalu untukmu

...
Dipersembahkan untuk para guru SD saya di kampung, yang mengajar dengan gaji kecil, tapi tetap setia dan penuh kesabaran menunaikan karyanya. Beliau-beliau adalah guru-guru yang saya hormati
..

Written by Ari Budiyanti

Kamis, 02 Mei 2019

Jauhkanlah Bencana Sekolah

Sebenernya sudah lama saya ingin menulis berkaitan dengan kasus Bullying yang marak di sekitar awal bulan April. Tapi saya terus menahan diri. Memang sungguh sangat disayangkan ini masih terjadi di dunia pendidikan kita. Kesedihan saya bukan hanya sebagai seorang guru yang melihat dan mendengar fakta tersebut, adanya bullying antar siswa, masih bercokol di beberapa sekolah di negri tercinta. Namun juga kesedihan sebagai warga negara yang melihat generasi mudanya masih banyak yang salah arah dalam memilih jalan kehidupan. Menyakiti dan mempermalukan sesama siswa, bahkan yang lebih muda, yang seharusnya dilindungi dan diberi panutan oleh siswa yang lebih dewasa secara usia. 

Apa mau dikata, itu semua sudah terjadi. Yang menjadi perhatian saya sekarang adalah bagaimana menolong korban bullying ini secara profesional. Saya memang tidak mempunyai latar belakang pendidikan formal di bidang psikologi yang bisa menolong secara langsung kasus bullying ini. Namun ijinkanlah saya membagikan sedikit dari buku yang saya baca karya Jodee Blanco berjudul "Bencana Sekolah". Buku ini menjadi buku bacaan yang saya rekomendasikan bagi guru maupun orang tua yang khususnya menangani anak usia remaja. Siswa-siswa SMA dan boleh juga SMP yang kadang masih mencari jati diri. Sayang sekali jika mereka tidak mendapatkan bimbingan yang tepat dan panutan yang layak untuk dijadikan teladan hidup.

Judul asli buku ini adalah "Please Stop Laughing at Me.." Di dalam terjemahan bahasa Indonesia diberi judul "Bencana Sekolah" yang merupakan memoar mengejutkan, menggugah, dan menginspirasi tentang bullying. Joddie Blanco adalah seorang yang pernah mengalami langsung dalam kehidupannya peristiwa bullying yang sangat mengerikan di masa-masa sekolahnya. Namun dia berhasil selamat karena mendapat dukungan penuh dari keluarga besar. Bahkan sekarang telah menjadi sorang aktivis dan pakar yang berpengaruh dalam bidang bullying di sekolah. Yang juga menuliskan buku yang saya sebutkan di atas. Buku yang menjadi salah satu buku laris versi New York Times.

Joddie mengabdikan hidupnya untuk kemudian datang ke sekolah-sekolah dan melakukan kampanye anti bullying. Melakukan dengan setia dan tulus dengan pendekatan berdasarkan pemgalaman pribadinya sehingga Joddie berhasil menolong banyak siswa yang berusaha melakukan percobaan bunuh diri dan mencegah aksi pembalasan dendam siswa yang berkaitan dengan bullying. 

Program antibullying yang diperkenalkannya adalah It's NOT just joking around. Program tersebut disambut gembira oleh kombinasi peserta lebih dari 500 ribu tenaga pendidik, siswa, dan orang tua di seluruh negara atas perintah Departemen Dalam Negri Amerika Serikat, Asosiasi Nasional Sekolah Katolik, Asosiasi Dewan Sekolah Illinois, dan sejumlah sekolah distrik setempat di mana banyak dari mereka mengadopsi prakasrsa Joddue Blanco sebagai bagian dari kurikulum inti pencegahan bullying do sekolah. (Sumber Buku Bencana Sekolah).

Baiklah saya hanya ingin memperkenalkan sedikit pada pembaca, siapakah Joddie Blanco yang saya bicarakan di atas. Sehingga jika ada yang ingin menjadikan bukunya sebagai bacaan, bisa melihat peran nyata Joddie Blanco dalam pendidikan di negaranya. 

Dalam buku ini, Joddie menuturkan dengan jujur segala peristiwa yang dialaminya di sekolah. Bagaimana dia menjadi bahan ejekan teman sekelasnya. Saya tidak akan bahas perlakuan-perlakuan apa yang diterimanya karena sangat kejam dan mengerikan. Saya bahkan,terpaksa  ada bagian-bagian yang sampai tidak tahan baca dan saya skip. Bagaimana dia melalui masa-masa penuh penderitaan akibat perbuatan-perbuatan teman-temannya yang selalu menganggap itu sebagai bercanda saja. Namun dampaknya sungguh sangat luar biasa bagi Joddie. Bahkan entah berapa kali dia berusaha mengakhiri hidupnya. Namun uluran dan dekapan kasih keluarganya yang membuat dia berhasil bertahan. Penerimaan tulus akan keberadaan dirinya juga salah satu penguat untuk dia tetap bertahan. Bertemu dengan orang-orang sepenanggungan, sesama korban bullying juga membuat dia merasa tidak sendiri. Ada orang-orang yang mengalami hal sama, dan merek saling menguatkan. Tentu saja didampingi tenaga profesional dalam bidangnya. Tapi tetap saja, keluarga menjadi pendukung utama nagi Joddie untuk bisa lepas dari pengaruh buruk bullying yang dialaminya. Orang tuanya, paman dan bibinya, kakek dan nenek semua bahu membahu menolong Joddie. 

Sebuah kisah hidup yang mengharukan. Silakan dibaca sendiri secara lengkap isi bukunya. Saya hanya menyampaikan inti pentingnya peran keluarga dalam mendukung korban bullying seperti yang dialami Joddie. Bahkan kemudia mendedikasikan hidupnya untuk berkiprah memerang bullying di sekolah-sekolah. Buku ini juga dilengkapi dengan tanya jawab pada Joddie. Ada satu pertanyaan menarik yang saya akan kutip jawabannya di sini.

"Apa yang Anda harapkan dari para guru dari membaca buku ini?

Bahwa mereka perlu menangani bullying di sekolah dengan serius, dan yang terpenting mewujudkan belas kasihan, bukan hanya kepada para korban bullying, tetapi juga kepada para pelaku bullying, karena keduanya adalah dua sisi mata uang. Keduanya terluka. Keduanya butuh cinta dan dukungan. Begitu sering buku saya disebut sebagai seruan untuk bertindak, tetapi dalam benak saya, buku ini lebih sebagai seruan untuk berbelas kasihan, terutama bagi pendidik."

(dikutip dari buku Bencana Sekolah bagian Tanya jawab dengan Penulis)

Jadi yang menarik dari buku ini, Joddie mengajak kita para pendidik, orang tua, orang dewasa untuk menunjukan cinta kasih pada baik korban bullying maupun pelaku bullying. Keduanya membutuhlan perhatian kita.  Bukan malah kita mencaci maki mereka para pelaku bullying dengan kata-kata yang sama kasarnya. Bahkan boleh dibilang sampai terjadi pembulnuhan karakter mereka. Dengan begitu kita juga sedang memberi teladan yang salah pada para pelaku bullying. Marilah kita bersama-sama,  bahu-membahu mencegah terjadinya bullying di dunia pendidikan kita, di negri tercinta, Indonesia Raya. 

Tulisan saya ini sengaja saya persembahkan di hari ini, tanggal 2 Mei 2019 yang diperingati bersama sebagai Hari Pendidikan Nasional. Mari kita bersama menjadikan negeri ini lebih baik, dengan mendidik generasi bangsa dalam segala ketulusan, kesabaran, ketabahan, dan semangat yang tak putus-putusnya. Yakinlah pada para generasi muda kita bahwa mereka pribadi-pribadi istimewa yang masih bisa dibentuk menjadi pribadi-pribadi yang matang dan dewasa, cinta sesama dan juga bangsa dan negara.


Salam persatuan Indonesia dan salam damai bangsa Indonesia. 


Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019. 


Didedikasikan untuk semua rekan guru di Indonesia.


..

Salam hangat

Written by Ari Budiyanti

2 Mei 2019


Rabu, 01 Mei 2019

Memdamba Segudang Buku dalam Dekapan Ilmu

Aku pernah
Tanpa buku di tangan menjadi milik

Aku pernah
Membaca buku tanpa memilikinya

Aku pernah
Bercerita isi buku karena terpesona

Aku pernah
Rekomendasikan judul buku karena suka

Aku pernah
Membuat resensi buku karena terpikat

Aku pernah
Mendekatkan buku pada yang terkasih

Aku pernah
Membagikan buku hadiah persahabatan

Aku pernah
Mendiskusikan buku sampai lelah

Aku pernah
Mengumpulkan buku untuk daftar literasi

Aku pernah
Mengunjungi perpustakaan tempat buku beradu

Aku pernah
Membeli buku yang tak kusuka

Aku pernah
Mengumpulkan buku yang tak terbaca

Aku pernah
Mengirimkan buku untuk literasi di daerah terpencil

Aku pernah
Membahas buku bersama kawan sejawat

Aku pernah
Mengkritisi buku yang ku tak suka

Aku pernah
Membaca buku hingga dini hari

Aku pernah
Menyembunyikan buku bacaan dibalik buku pelajaranku

Aku pernah
Mendengarkan Bapak Ibuku membacakan buku

Aku pernah
Menyukain buku sampai kubawa kemana-mana

Aku pernah
Menggali isi buku sampai terperangah

Aku pernah
Mengoleksi buku hingga sesak kamarku penuh

Aku pernah
Menulis kisah sederhana dan menjadi buku cerita anak

Aku pernah
Begitu mendamba buku dalam dekapan ilmu

...

Selamat Hari Pendidikan Nasional
2 Mei 2019

...
Written by Ari Budiyanti